Lochte Kehilangan Bonus dan Terkena Sanksi Setahun

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Sep 2016 09:16 WIB
Ryan Lochte kehilangan bonus yang semestinya ia dapat dan terkena sanksi setahun usai aksi bohongnya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Ryan Lochte mendapatkan sanksi setahun dan kehilangan bonus lantaran membuat laporan palsu di Brasil. (AFP PHOTO / Martin BUREAU)
Jakarta, CNN Indonesia -- Atlet renang Amerika Serikat, Ryan Lochte, terkena sanksi larangan bertanding hingga Juni 2017. Lochte juga bakal kehilangan bonus sebesar 100 ribu dolar atau sekitar Rp1.3 miliar atas medali emas yang ia dapatkan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Hal itu merupakan hukuman atas laporan palsu yang dilakukan Lochte di Brasil. Perenang berusia 32 tahun tersebut terbukti berbohong saat mengaku telah dirampok bersama tiga perenang Amerika Serikat lainnya yaitu James Feigen, Gunnar Bentz, dan Jack Conger pada 14 Agustus lalu.

Dilansir dari The Guardian (9/9), Komite Olimpiade Amerika Serikat (USOC) mengumumkan hukuman tersebut pada Kamis (8/9). Lochte menerima sanksi tersebut dan dipastikan tak akan bisa tampil di Kejuaraan Dunia 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

USOC memberikan uang bonus sebesar 25 ribu dollar AS untuk peraih medali emas, dan tambahan 75 ribu dollar AS untuk tim renang Amerika Serikat bagi yang meraih medali emas di Olimpiade sebelumnya.

Lochte yang meraih medali emas di nomor gaya bebas 4x200m dalam Olimpiade 2016, serta medali emas di nomor estafet 400m dan gaya bebas 4x200m dalam Olimpiade London 2012 pun harus rela kehilangan uang bonus tersebut.

Dia juga tak akan mendapat dana bulanan dari organisasi, tidak dapat akses untuk ke pusat pelatihan USOC, kehilangan kesempatan mengunjungi Gedung Putih, dan harus melakukan kerja sosial selama 20 jam.

Sementara itu Bentz, Conger, dan Feigen juga setuju dengan skors empat bulan yang berakhir pada 31 Desember mendatang. Mereka juga dilarang mendapat dana bulanan dan akses kunjungan ke Gedung Putih.

Bentz juga harus kerja sosial selama 10 jam karena melanggar aturan jam malam untuk atlet di bawah 21 tahun.

"Seperti yang kami katakan sebelumnya, perilaku para atlet ini tidak dapat diterima. Tidak adil memfitnah negara tuan rumah dan ini mencoreng prestasi Tim Amerika Serikat di Olimpiade."

"Setiap atlet mesti menerima tanggung jawab dari aksinya dan menerima sanksi yang sesuai," kata CEO USOC, Scott Blackmun.

(ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER