Bandung, CNN Indonesia -- Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016 baru saja dimulai, namun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah mulai membicarakan agenda PON selanjutnya yang akan digelar di Papua pada 2020 mendatang.
Pasalnya, PON Papua 2020 bakal menjadi tantangan berat bagi Kemenpora. Selain lokasi yang jauh dari Jakarta selaku Ibu Kota Indonesia, infrastruktur di sana masih banyak yang harus dibenahi.
"PON Papua 2020 harus ditangani secara khusus karena dari segi infrastruktur masih jauh. Kemudian kalau kami salah penanganan atau jumlah bantuan yang diberikan kurang, itu isunya menjadi politis sekali," kata Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenpora berkomitmen untuk tetap mendukung Papua sebagai tuan rumah PON selanjutnya. Sebab, pembenahan fasilitas berstandar nasional diyakini bakal meningkatkan prestasi olahraga di "Bumi Cendrawasih".
"Kalau PON Papua sukses, infrastruktur di sana akan seperti daerah Jawa Barat yang memiliki banyak infrastruktur memadai karena efek dari PON," tutur Gatot.
Sebelumnya Bali dan Aceh juga masuk dalam daftar kandidat tuan rumah PON 2020, namun Papua yang akhirnya terpilih. Tiga daerah lain yang telah lebih dulu gugur adalah Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Gatot berharap keberadaan PON di Papua bakal melahirkan banyak bibit muda dari Indonesia bagian timur. Sejauh ini Kemenpora masih mengakji lebih lanjut anggaran yang akan dikeluarkan.
Lebih lanjut Gatot mengatakan, nomor-nomor yang akan dipertandingkan di PON harus merujuk dari cabang olahraga Asian Games.
"SEA Games tidak jadi landasan karena kami akui banyak cabor-cabor yang di SEA Games jadi akomodasi dari kepentingan tuan rumah. Nanti Papua itu akan jadi uji coba seberapa berani menetapkan cabor-cabor yang ada," tuturnya.
(jun)