Jamie Vardy Keluhkan Dicap Pemain Rasis

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Senin, 26 Sep 2016 23:15 WIB
Jamie Vardy mengakui kesalahannya pada Juli 2015, namun ia menolak disebut sebagai pemain rasis karena perbuatannya ketika itu.
Jamie Vardy merasa tersiksa dengan label negatif bahwa dirinya pemain rasis. (Reuters / Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- Striker Leicester City Jamie Vardy mengeluhkan label yang kerap melekat kepada dirinya sebagai pemain yang rasis. Label tersebut seolah selalu diberikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya usai insiden rekaman video Juli 2015 silam.

Saat itu Vardy menyebut salah satu pengunjung asal Asia yang tengah berjudi di sebuah Kasino dengan sebutan 'Jap'. Sebutannya itu pun justru mengundang kecaman bahwa pemain berusia 29 tahun tersebut dianggap rasis.

Sontak, Vardy segera meminta maaf karena dirinya sama sekali tidak meyadari bahwa ucapannya tersebut merupakan sikap rasis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hampir seluruh tuduhan menghilang seiring waktu, tapi tak ada cara menghapus apa yang terjadi pada Juli 2015. Kata-kata rasis seperti permamen melekat di nama saya. Ini lebih buruk dari catatan kriminal,” tuturnya seperti dikutip dari Irish Independent.

“Sebagian orang tak bisa memaafkan saya. Yang lainnya mungkin menerima bahwa saya sudah melakukan kesalahan terburuk dan menyadari saya sudah belajar dari itu.”

Ia tidak ingin suatu saat anak-anaknya juga mengetahui label buruk sebagai orang yang rasis dipaksakan kepadanya gara-gara peristiwa tersebut.

“Seperti di Youtube ketika anak-anak saya mengetik nama ayahnya dan muncul ‘Jamie Vardy rasis’. Di Google juga, ini sangat mengerikan,” ungkap Vardy.

“Saya suka minum-minum dan menikmati disebut sebagai anak nakal. Saya kadang bisa menjadi orang yang sangat menyebalkan. Tapi satu hal yang bukan diri saya dan tak akan pernah adalah menjadi rasis.”

Vardy sekali lagi menegaskan bahwa ia sangat menyesal dengan perkatan yang tak pantas ketika dirinya sedang mabuk.

“Saya melihat di mata pelajar itu dan secara verbal telah berbuat kekerasan dan mengatakan itu. Saya membutuhkannya untuk melihat betapa saya amat menyesal. Saya ingin ia tahu itu hanya sebuah kebodohan, bukan prasangka di balik kata-kata itu,” ungkap Vardy.

“Saya marah ketika itu dan terlalu banyak minum, tapi saya tidak akan menggunakan kata ‘Jap’ apabila saya tahu itu termasuk rasis.”
(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER