Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang pesta olahraga rekreasi, TAFISA World Games 2016, bertekad untuk memecahkan tiga rekor dunia. Ketiga rekor tersebut adalah egrang, senam zumba, dan penerbangan layang-layang daun dengan peserta terbanyak.
Dilansir dari Guiness World Record, rekor berjalan di atas egrang terbanyak secara bersama-sama sebelumnya dipegang negara Belanda pada 16 September 2011 silam yakni 959 orang. Di TAFISA 2016, rekor tersebut hendak dipecahkan dengan target peserta hingga 2.600 orang.
Untuk Zumba, rekor terakhir dipegang Filipina pada 19 Juli lalu dengan 12.975 peserta energik hadir di jalanan Kota Mandaluyong. Di TAFISA 2016, rekor tersebut pun hendak dipecahkan dengan target peserta hingga 13.000 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk layang-layang daun, rekor baru akan dipecahkan pada saat TAFISA 2016 nanti.
Selain pemecahan rekor, TAFISA World Games 2016 yang diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol dari 6 sampai 12 Oktober, juga akan menampilkan berbagai olahraga rekreasi maupun tradisional.
"Jumlah cabor sudah mencapai 30-an dari olahraga tradisional, olahraga kesehatan-kebugaran, sampai olahraga anak-anak muda seperti kompetisi BMX, skateboard, panco, dan olahraga para lansia seperti taichi, jantung sehat," kata Ketua Panitia Penyelenggara TAFISA World Games 2016, Hayono Isman, kepada para awak media di Mercure Hotel, Rabu (5/10) sore.
Lebih lanjut, Hayono pun mengabarkan para peserta yang ingin berpartisipasi dalam ajang tersebut pun sampai hari ini terus bertambah.
"Ya, memang ajang ini berbeda dengan ajang olahraga prestasi. Di sini, peserta itu bisa datang belakangan. Seringkali tidak terdaftar sebelumnya, mereka bisa datang langsung.
"Kalau olahraga prestasi harus entry by name, kalau TAFISA tidak. Backpacker mau datang, silahkan. Walk in bisa, termasuk masyarakat," ucapnya.
Maka dari itu, Hayono berpendapat yang terpenting dalam mengikuti ajang ini bukanlah menjadi juara.
"Ini olahraga masyarakat, fondasinya olahraga. Medali penting, tapi bukan yang paling penting. Yang paling penting adalah membangun kebersamaan dan menjadi juara bersama," ujarnya.