Jakarta, CNN Indonesia -- Pep Guardiola pernah mendapatkan pengalaman tak menyenangkan saat dirinya masih berusia belasan. Ia diejek oleh Johan Cruyff dan hal itu merupakan pukulan telak baginya.
Dalam buku tentang Cruyff, seperti dikutip dari
Marca, Guardiola sempat diejek Cruyff saat melakoni debutnya bersama tim senior dalam sebuah laga persahabatan.
“Kamu lebih lambat dibandingkan nenek saya,” kata Cruyff kepada Guardiola saat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guardiola yang masih berusia 18 tahun pun seolah mendapatkan pukulan telak dan merasa dirinya tak lagi memiliki masa depan di Barcelona.
“Saya merasa dalam kondisi buruk lantaran itu adalah laga pertama saya bersama tim utama. Saat itu musim panas dan kami menghadapi Banyoles, klub divisi tiga.”
“Ketika saya ingin bermain di babak kedua, Cruyff melarang saya. Saya kemudian duduk di bangku cadangan dan merasa saya tak akan pernah lagi mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama,” ujar Guardiola.
Namun prediksi Guardiola salah. Di tangan Cruyff, Guardiola menjelma jadi sosok yang vital bagi Barcelona. Saat Guardiola pensiun, tangan dingin Cruyff pun masih berperan besar dalam perkembangan Guardiola sebagai pelatih.
“Akhirnya kemudian saya mengerti bagaimana cara Johan Cruyff bekerja. Dia memang meminta banyak hal, namun ketika sang pemain sudah melakukannya, maka Cruyff akan menjelma jadi sosok pelindung yang luar biasa,” kata Guardiola.
Manajer Manchester City ini pun tak lupa memuji tangan dingin Cruyff dalam hal memoles pemain.
“Cruyff akan terus mendorongmu untuk jadi lebih baik dan kemudian melindungimu. Cruyff adalah master dalam hal membina pemain. Dia tahu kapan seorang pemain perlu didorong untuk lebih baik dan kapan harus dilindungi,” kata Guardiola.
(ptr)