Lima Pertanyaan Jelang Laga Liverpool vs MU

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 23:35 WIB
Liverpool akan menjamu Manchester United dalam sebuah laga lanjutan Liga Inggris, pekan ke delapan, di Stadion Anfield, Senin (17/10) waktu setempat.
Liverpool akan menjamu Manchester United di Anfield malam ini. (Reuters / Phil Noble)
Jakarta, CNN Indonesia -- Liverpool akan menjamu Manchester United dalam sebuah laga lanjutan Liga Inggris, pekan ke delapan, di Stadion Anfield, Senin (17/10) waktu setempat atau Selasa (18/10) dini hari WIB.

Laga tersebut terlihat membingungkan karena untuk sebuah partai besar otoritas Liga Inggris menempatkan Liverpool dan MU bukan di gelar di akhir pekan, atau hari Minggu. Seperti biasa, di era kompetisi sepak bola modern Inggris, partai-partai besar yang melibatkan dua tim elite Inggris umumnya digelar di hari Minggu sehingga muncul istilah Super Sunday.


EPL lebih memilih menempatkan pertandingan tersebut pada Senin (17/10) malam. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, laga akan dimainkan di bawah sorotan lampu stadion ketimbang di bawah sinar matahari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengubah tradisi laga Super Sunday ke jadwal malam sendiri bukannya tanpa rintangan. Salah satunya laga antara Liverpool versus MU nanti yang dikenal memiliki tensi tinggi. Risiko pertikaian antarsuporter mabuk akan semakin meningkat ketika laga dimainkan pada malam hari.

Akan tetapi, risiko ini pada akhirnya harus diambil pihak pengelola demi memastikan Liga Primer Inggris mendapatkan keuntungan finansial yang semakin melimpah lagi.

Di samping pertanyaan terkait risiko jadwal dan keamanan itu, berikut adalah lima pertanyaan dalam hal teknis sepak bola yang mungkin muncul jelang laga Liverpool versus Manchester United.

Bagaimana Strategi Mourinho untuk Mengalahkan Liverpool?

Sebelum menjadi arsitek Manchester United, Jose Mourinho adalah seorang juru taktik yang brilian saat bertemu Liverpool.

Pria yang dipecat Chelsea musim lalu itu memiliki catatan delapan kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah saat melawan Liverpool di Liga Inggris. Salah satu yang terkesan adalah strategi parkir bus yang berbuah kemenangan bagi timnya, dan menjadi salah satu faktor Liverpool gagal menggenggam trofi Liga Inggris musim 2013/14.

Sementara itu, di hadapan juru taktik Liverpool saat ini, Juergen Klopp, Mourinho tak memiliki rekor yang impresif. Dari seluruh pertandingan melawan Mourinho, Klopp memiliki rasio kemenangan hingga 60 persen. Terakhir adalah kemenangan 3-1 di Stamford Bridge atas Chelsea yang masih diarsiteki Mourinho pada musim lalu.

Total, tim yang diarsiteki Klopp telah bertemu lima kali dengan tim yang diasuh Mourinho. Hasilnya, Klopp menang tiga kali, imbang sekali, kalah sekali. Tim Klopp mencatat rekor 11 gol, dan sekali clean sheet saat menghadapi tim Mourinho. Kemenangan terbesar Klopp atas Mou adalah pada semifinal leg pertama Liga Champions 2012/13. Kala itu Borussia Dortmund yang diarsiteki Klopp menang 4-1 atas Real Madrid yang diasuh Mourinho.

Bagaimana Peran Wayne Rooney, dan Peluang Marouane Fellaini Kembali?

Kapten Manchester United Wayne Rooney seperti tengah dalam kondisi tak menentu di bawah asuhan Jose Mourinho. Pada awal musim, Mourinho menegaskan tak akan menempatkan Rooney di posisi gelandang seperti yang dilakukan manajer sebelumnya, Louis van Gaal. Namun, seiring waktu berjalan pemain bernomor 10 itu pun bermain di posisi gelandang, dan pernah pula di sayap. Hal itu pun mendorong kritik dari legenda MU, Ryan Giggs. Giggs menyebut Mou telah membuat Rooney bingung.


Rooney sendiri secara mengejutkan dibangkucadangkan Mou saat berkunjung ke kandang Leicester. Rooney pun kehilangan tempat dalam Starting XI di timnas Inggris pada jeda internasional pekan lalu.

Selain itu, bintang timnas Belgia Marouane Fellaini pun bisa menjadi andalan Mou di Anfield malam ini. Hal itu bisa terjadi dengan catatan Mourinho butuh kemampuan bertahan Fellaini di lini tengah bersama Ander Herrera, sehingga Paul Pogba bisa bergerak lebih maju. Musim lalu, Fellaini pun menjadi salah satu aktor protagonis untuk kemenangan MU di Anfield pada Januari silam. Sundulan kepalanya yang mengenai tiang berhasil direbut Rooney untuk mencetak gol kemenangan MU atas Liverpool.

Bagaimana nasib Anthony Martial?

Anthony Martial adalah fenomena Liga Inggris musim lalu ketika didatangkan Louis van Gaal dari Perancis. Penampilan apik yang lalu berujung terpanggilnya penyerang yang kini berusia 20 tahun itu ke timnas Perancis dalam ajang Piala Eropa 2016.

Anthony Martial musim lalu adalah salah satu debutan sensasional di Liga Inggris. Anthony Martial musim lalu adalah salah satu debutan sensasional di Liga Inggris. (Reuters / Jason Cairnduff)
Namun, pria yang diidentikan dengn gaya bermain legenda Arsenal, Thierry Henry tersebut tak mendapat tempat dalam strategi Mourinho.

Mourinho lebih memilih penyerang gaek Swedia, Zlatan Ibrahimovic, dan penyerang belia Inggris, Marcus Rashford. sebagai pelapisnya. Rashford belakangan menjadi ‘anak emas’ Mourinho karena insting golnya.

Tapi, Martial di laga terakhir sebelum jeda internasional bermain apik dan mencetak gol ke gawang Stoke City bisa menjadi salah satu alternatif Mourinho.

Bagaimana kiprah barisan pertahanan Liverpool?

Salah satu yang menjadi titik lemah Liverpool adalah barisan pertahanan. Jangan ditanyakan kemampuan barisan depan dan lini tengah, namun saat bertahan tim asuhan Juergen Klopp itu masih kerap kikuk.

Hal itu tercermin dari tujuh laga yang telah dilalui Liverpool di liga musim ini. Dari tujuh laga tersebut Liverpool telah kebobolan 10 gol. Mampukah Mourinho memanfaatkan celah-celah di barisan pertahanan Liverpool tersebut?

Bagaimana strategi Klopp untuk mengisi lini tengah?

Sejauh ini Klopp kerap menumpuk gelandang di lini tengah, bahkan memanfaatkan strategi nomor sembilan palsu alias false-nine dengan memasang Roberto Firmino sebagai ujung tombak. Hasilnya, cukup menggembirakan yakni 18 gol yang dilesakkan para pemain Liverpool ke gawang lawan sepanjang musim ini.

Namun, jelang laga menjamu MU, Klopp mungkin kehilangan Georginio Wijnaldum yang cedera pinggang saat membela timnas Belanda dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 pekan lalu. Alternatifnya, Klopp bisa menempatkan Lucas Leiva, atau kembali mematok James Milner sebagai gelandang seperti tahun lalu. Jika Milner ditempatkan di posisi gelandang, pos bek kiri yang musim ini sering ia isi akan dikembalikan kepada Alberto Moreno. Persoalannya, Moreno disebut sebagai titik lemah barisan pertahanan Liverpool karena seringnya ia bergerak terlalu maju. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER