Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ahmad Budiharto pastikan tidak akan ada perubahan nama untuk Ketua Tim Penjaringan calon Ketua Umum PBSI periode 2016-2020.
Sebelumnya, beberapa Pengurus Daerah (Pengda) menginginkan agar Ketua Tim Penjaringan pilihan pengurus pusat, Fuad Basya diganti melalui surat resmi yang ditujukan kepada PP PBSI. Surat itu dikirim pada 18 Oktober 2016. Alasannya adalah untuk menjaga netralitas dan objektifitas, serta mengusulkan penggantian Fuad dengan Yacob Rusdianto yang tidak duduk di Kepengurusan PBSI masa bhakti 2012-2016.
Namun, Ketua
Steering Committee Anton Subowo diberitakan tidak bisa mengubah keputusan itu. Meski tetap menjadikan Fuad sebagai Ketua Tim Penjaringan, ia menegaskan akan mengedepankan netralitas serta siap memfasilitasi agar proses verifikasi ini berjalan secara transparan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Anton sebagai steering committee secara prinsip sudah bilang tidak akan diganti. Itu tidak mungkin karena waktunya sudah mepet dan tidak ada alasan untuk mengganti," kata Budiharto ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (26/10).
"Proses validasi dan verifikasi yang kami lakukan pun sifatnya terbuka. Jadi, Pak Yacob tetap bisa kami hadirkan sebagai saksi," sebut Budi.
Pendaftaran calon ketua umum akan ditutup, Kamis (27/10) pukul 17.00 di Cipayung, Jakarta Timur. Setelah itu, kata Budi, pada hari yang sama Steering Committee akan melakukan rapat dengan tim penjaringan untuk memverifikasi dan memvalidasi kelengkapan persyaratan para calon ketua umum.
Pemilihan ketua umum PBSI 2016-2020 akan masuk dalam agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar 30 Oktober - 1 NOvember 2016 di Surabaya. Sebelumnya, agenda diumlai dengan pengesahan tata tertib Munas sebelum memilih pimpinan sidang.
Setelah itu, imbuh Budi, akan dilanjutkan dengan rapat komisi untuk membicarakan program PBSI ke depan dan berakhir pada pemilihan ketua umum baru PBSI.
Bakal ada 34 suara dari perwakilan Pengprov yang berhak memberikan pilihannya di Munas plus satu suara dari PP PBSI.
"Yang perlu diingat, olahraga itu bukan politik. Baru ini saya melihat PBSI dipolitisasi, dari dulu biasanya kami semua pakai musyawarah. Seperti menjadi panggung politik, menyedihkan," ungkap Budi.
Hingga H-1 jelang penutupan pendaftaran calon ketua umum, ada dua nama yang sudah resmi mendaftar. Pertama adalah calon petahana Gita Wirjawan. Kemudian calon selanjutnya adalah mantan Panglima TNI yang saat ini sedang menjabat Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
(ptr)