Sepang, CNN Indonesia -- Deras hujan menyambut ketika
CNNIndonesia.com keluar dari bus pengantar dari bandara KLIA2 ke sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat (28/10), pagi.
Hal itu membuat para penggemar MotoGP berbondong-bondong lari dari bus menuju tenda petugas. Di dalam tenda itu telah menanti sosok yang menjual ponco plastik untuk penggemar MotoGP yang tak sedia payung atau jas sebelum hujan.
“RM10 satu [sekitar Rp32 ribu],” kata Wan, sang penjual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang penonton MotoGP yang merasa harga itu terlalu mahal lalu melakukan protes, tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain terpaksa membeli.
“Mahal sekali. Kenapa tidak dua seringgit [dua biji RM1]. Mail saja dua seringgit, dua seringgit,” kata sang penggemar mengacu pada salah satu film anak-anak populer di Malaysia, Upin-Upin.
“Ini bukan lapang Merdeka, ini Sepang,” jawab Wan sambil tertawa.
Hujan. Demikian memang telah dilamarkan otoritas cuaca akan melanda wilayah Sepang sepanjang akhir pekan gelaran MotoGP Malaysia ini.
Bahkan, saat hari kualifikasi, Sabtu (29/10), hujan berpeluang diiringi petir. Namun, ketika hari
race day hujan diperkirakan turun gerimis dan temperatur rata-rata harian 30 derajat celsius.
Hujan tentu saja akan membuat trek sirkuit Sepang menjadi basah. Hal itu akan menjadi tantangan bagi para pebalap yang selama ini masih mengeluhkan kebingungan mereka terhadap karakter ban Michelin -- penyuplai ban tunggal di MotoGP.
Hujan juga akan menjadi penentu bagi kiprah para pebalap. Pada paruh kedua kompetisi MotoGP ini, balapan di trek yang basah atau di tengah hujan terbukti memberikan kejutan.
Seperti Cal Crutchlow yang menang di GP Inggris, atau Marc Marquez yang secara tepat memilih ban saat sesi kualifikasi di MotoGP Australia. Jadi, hujan bisa membawa kejutan dan drama pada akhir pekan ini.
Dan, tentu saja bagi para penggemar MotoGP yang akan menuju Sepang mesti menyediakan jas hujan atau payung agar lebih nikmat menyaksikan balap.
(vws)