Jakarta, CNN Indonesia -- Anthony Hamilton berharap bisa menyaksikan anaknya Lewis Hamilton merebut gelar juara dunia Formula Satu (F1) keempatnya musim ini.
Anthony mengaku ketegangan menyaksikan putra sulungnya balapan di F1 tidak pernah berubah sejak 10 tahun terakhir.
"Gugupnya sama, jantung berdebar-debar saat balapan akan terjadi," katanya sembari tersenyum di Austin, Texas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai penggemar olahraga balap, Anthony tahu betul emosi yang terkandung dalam olahraga balap mobil level tertinggi tersebut. Kendati begitu, ia berharap para orang tua lainnya pun dapat membantu anak-anaknya menjadi seorang pahlawan olahraga.
"Saat orang mengatakan kepada saya 'putra atau putri saya belum cukup baik.' Maaf, tapi menurut saya mereka hebat," ucap Anthony.
"Kami semua adalah orang-orang hebat -- begitulah cara Anda membina anak-anak Anda."
"Segala sesuatunya mungkin. Siapa yang menyangka Lewis dapat berada di puncak olahraga motor?"
Kondisi KekuranganBerpisah dengan ibu kandung putra sulungnya, Carmen Larbalestier, Anthony membesarkan keluarganya di sebuah rumah susun di Stevenage, sebuah kota yang letaknya sekitar 48 kilometer dari utara London.
Anthony bekerja di banyak tempat untuk menyokong karier anaknya di dunia balap.
"Kami datang dari ketidakberadaan dan saya tidak punya seseorang yang membantu saya untuk melakukan ini dan itu, saya harus mempelajari segala sesuatunya sendiri," ujar Anthony.
"Tapi satu hal yang saya tahu adalah bahwa Anda harus berpikiran positif dan percaya pada diri Anda sendiri. Terkadang orang anggap remeh penggunaan istilah 'percaya pada diri sendiri', tapi realitasnya adalah Anda mesti percaya."
Bimbing LewisAnthony adalah sosok yang terus mengikuti lika-liku perjalanan karier Lewis menuju F1. Lewis masuk ke dalam program pengembangan pebalap tim McLaren di usianya yang baru 13 tahun, dan menjalani debutnya di F1 pada 2007.
Saat Lewis meraih gelar juara dunia yang pertama di Brasil setahun kemudian, Anthony berada di garasi tim dengan perasaan gembira.
Meski demikian, Anthony mengakui sangat sulit untuk dapat menyeimbangkan peran dirinya sebagai orang tua dan manajer.
"Banyak orang tua ingin anak-anak mereka sukses, dan anak-anak itu ingin melakukan hal yang lain. Anda harus benar-benar mencari tahu apa minat anak Anda, lalu Anda harus mengatakan 'OK saya akan membuat kamu mencapai tujuan itu dalam periode tertentu.'" kata Anthony.
"Namun Anda tidak bisa terlalu menekan mereka, ini adalah soal cara Anda memberikan dorongan kepada anak Anda. Jika anak Anda terlihat memiliki potensi untuk menjadi seorang yang luar biasa, maka Anda harus mendorongnya lebih keras. Ada garis tipis antara menjadi orang tua dan manajer."
"Jika Anda melewati garis itu dan menjadi orang tua yang terlalu memaksa, anak Anda akan balik menekan dan enggan berusaha keras. Penting untuk memastikan mereka mencintai yang mereka kerjakan."
'Jangan Takut Mencoba'Setelah 23 tahun berkarier di dunia balap, lantas nasehat apa yang Anthony berikan kepada putra sulungnya tersebut dalam menghadapi sisa balapan musim ini?
"Nasehatnya selalu sama," ucapnya. "Tidak masalah seberapa tua Anda dan apakah Anda mendengarkan nasehat orang tua atau tidak. Saya selalu mengirim pada Lewis, 'Fokus, selalu berpikiran positif. Kamu tahu seberapa hebat diri kamu dan selalu percaya kepada diri kamu.'"
"Lewis memang peraih tiga juara dunia, tapi dia tetap sosok yang sama seperti dulu."
Ketika ditanyai pesan yang ingin Anthony sampaikan kepada orang tua lain yang ingin anak-anaknya sukses menggapai mimpi, dia menjawab: "Sukses itu relatif, tapi Anda akan kecewa jika tidak mencoba sesuatu."
Saat ini, Lewis berada di peringkat kedua dalam klasemen sementara dengan perolehan 305 poin, terpaut 26 poin dari rekan setimnya Nico Rosberg.
Tersisa tiga balapan lagi musim ini. Berikutnya, dia akan menjalani balapan di Autódromo Hermanos Rodríguez, Meksiko, pada 30 Oktober mendatang.
(vws)