Jakarta, CNN Indonesia -- Petenis asal Skotlandia Andy Murray berpeluang menyalip Novak Djokovic sebagai petenis nomor satu dunia jika dirinya bisa menang Paris Terbuka dan rivalnya tersingkir di semifinal.
Andy Murray berpotensi menjadi petenis nomor satu dunia. Lebih dari dua tahun sejak petenis asal Skotlandia itu berada di posisi kedua dunia, Murray kian dekati posisi nomor satu yang dimiliki Novak Djokovic.
Selisih poin antara keduanya semakin tipis setelah Murray memenangkan kejuaraan Wina Terbuka, Minggu (30/10) lalu. Ini merupakan gelar kejuaraan terbuka, yakni Beijing Terbuka, Shanghai Master, dan Wina Terbuka, sejak Oktober.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berada di peringkat kedua, Murray sejauh ini sudah memetik 10.485 poin, sedangkan Djokovic di peringkat terpama dunia mengoleksi 12.900 poin.
Tak ayal, turnamen Paris Terbuka pada pekan depan tampaknya akan menjadi arena krusial bagi kedua petenis tersebut.
Ada dua skenario bagi Murray mengkudeta posisi Djokovic sebagai petenis nomor satu dunia. Pertama, gelar itu bisa direbut Murray apabila ia menjuara Paris Terbuka, sementara Djokovic gagal di semifinal.
Murray juga masih bisa menggeser posisi petenis asal Serbia itu jika Djokovic gagal ke semifinal, sementara Murray sukses ke final.
“Saya selangkah lebih dekat dengan setiap kemenangan, tapi perjalanan masih panjang dari sini," tutur Murray usai mengangkat trofi Wina Terbuka tahun ini seperti dikutip
Daily Mail.
Murray sukses meraih juara Wina Terbuka setelah mengalahkan Jo Wilfried Tsonga di final dua set, yakni 6-3 dan 7-6 dalam waktu satu jam 48 menit.
“Dari peringkat kedua hingga pertama terlihat hanya lompatan kecil, tapi itu langkah tersulit untuk diwujudkan. Sementara naik dari perigkat 100 ke 50 lebih banyak, tapi lebih mudah,” terang Murray.
Apabila Murray berhasil meraih peringkat pertama dunia, maka ia akan menjadi jawara baru tenis dunia dengan usia tertua mengalahkan John Newcombe pada 1974.
(bac)