Jakarta, CNN Indonesia -- Pebasket senior Rony Gunawan memutuskan pensiun di usia yang ke-36 tahun. Pemain yang berposisi sebagai
power forward di tim Satria Muda Pertamina Jakarta (SM) itu kini akan membantu manajerial klub tapi tidak menjajaki opsi sebagai pelatih profesional.
"Ya, sudah cukup karier saya sebagai pemain. SM sudah punya pemain baru, sudah saatnya yang muda-muda naik. Keputusan ini juga pada momen yang bagus, saat SM juara," kata atlet yang akrab dipanggil Rogun tersebut kepada
CNNIndonesia.com.
Di laga terakhirnya, Rony membawa SM Pertamina Jakarta menjadi juara dalam ajang Perbasi Cup 2016 setelah mengalahkan juara IBL 2016 CLS Knights Surabaya dengan skor 67-51 di Britama Arena, Kelapa Gading, Minggu (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dari tahun kemarin saya memikirkan ingin pensiun, saya sudah yakin ini pilihan yang terbaik. Tidak ada penyesalan, kecuali menyayangkan Indonesia tidak dapat emas pada SEA Games kemarin. Mudah-mudahan Indonesia bisa dapat emas di masa mendatang," katanya menambahkan.
Untuk sementara, Rony berencana tetap berada di bawah manajemen Satria Muda.
"Sambil bantu-bantu pelatih (Cokorda Raka Satrya Wibawa)," ucapnya. "Namun kalau untuk melatih profesional mungkin belum dulu untuk saat ini. Kalau anak-anak kecil (privat) masih mungkin."
Kepada para pebasket generasi berikutnya, Rogun berpesan agar tidak mudah menyerah. "Tidak cepat puas, dan stay humble. Butuh konsistensi dalam pengorbanan," ujarnya.
Rony merupakan satu di antara pebasket nasional yang sukses menjaga konsistensi bermain dan jarang didera cedera. Itu lantaran pola hidup sehat ditambah menjaga asupan gizi dan latihan rutin di lapangan.
Rony merupakan salah satu center yang tampil dominan di Liga Basket Indonesia dalam lebih dari satu dekade terakhir. Ia mulai bermain basket pada 1990-an ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Merasa nyaman bermain basket, anak kedua dari empat bersaudara itu lalu bergabung dengan klub basket Abadi Samarinda dan semakin tekun mengasah kemampuannya.
Karier profesionalnya pertama kali ia jalani bersama tim senior Cahaya Lestari Surabaya (CLS) pada 1999. Pada awal 2000-an, ia sempat memperkuat CLS Surabaya sebelum pindah ke Satria Muda hingga saat ini.
Prestasi-prestasi individual yang pernah ia peroleh antara lain, MVP Final IBL Turnamen 2006, MVP IBL Final 2006, MVP IBL turnamen 2007, NBL Top Center (2010, 2013, 2014), dan NBL 6th man award 2015.
Rony juga sempat memperkuat tim nasional basket Indonesia di SEA Games pada 2005, 2007 (medali perak), dan 2011, serta memperkuat Indonesia di Kejuaraan Asia pada 2005 dan 2007.
(vws)