Besoes: Sekjen PSSI Tak Harus Orang Lama

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2016 17:30 WIB
Mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan, PSSI memang seharusnya mencari sosok baru sebagai Sekjen PSSI dengan kemampuan organisasi yang mumpuni.
Ade Wellington merupakan sosok baru di PSSI yang menjabat sebagai Sekjen PSSI periode 2016-2020. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ade Wellington salah satu kejutan yang dimunculkan untuk menjadi Sekjen PSSI. Namanya memang baru dikenal saat ini di lingkungan PSSI.

Nama Ade langsung diumumkan oleh Edy Rahmayadi setelah Pangkostrad TNI AD itu terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. 

Salah satu rekam jejaknya yang paling dikenal adalah bahwa ia merupakan pengurus ASIOP Apacinti dan pernah menjadi manajer tim ASIOP saat mereka juara Piala Gothia Cup 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan, Sekjen PSSI tak harus orang lama yang berkarier di PSSI.

Bagi Besoes sendiri, Ade bukan lagi sosok asing karena mereka pernah bertemu dan berdiskusi soal masa depan sepak bola Indonesia.

"Saya tahu Ade. Dia punya konsep yang bagus, dia punya keinginan administrasi yang baik, saya sudah pernah bicara dengan dia. Saya kira kita coba lah dia untuk bisa lebih baik dari yang lalu-lalu," tutur Besoes kepada CNNIndonesia.com.

Salah satu konsep yang membuat Besoes terkesan adalah soal strategi menciptakan hubungan baik ke dalam maupun luar PSSI.

"Hubungan keluar tentu kepada asosiasi-asosiasi anggota FIFA, FIFA dan AFC, termasuk yang tak kalah penting adalah Pemerintah Indonesia," jelas Ade.

Gagasan-gagasan yang juga mulai diterapkan Ade salah satunya adalah pengembangan sepak bola usia dini seperti di ASIOP.

"Kemampuannya dalam berorganisasi dan pengembangan sepak bola usia muda jadi pas dengan visi dan misi Ketum PSSI yang baru," ucap Kang Nug, sapaan akrab Besoes.

Namun, menurut Besoes, tantangan terberat baginya tak lain terkait strategi dirinya mewujudkan konsep-konsep itu menjadi program yang bisa dijalankan.

"Untuk itu, ia tentu perlu bimbingan dan pengawasan dari Ketum, Waketum dan Exco PSSI. Terpenting biarkan ia menjalankan ide-idenya, jangan sampai terlalu 'diikat' karena akan membatasi ruang geraknya," Besoes menambahkan.

Dalam berorganisasi, Besoes melanjutkan, ada tujuh aspek yang menjadi tugas sekaligus tantangan bagi Sekjen PSSI.

"Tujuh hal itu meliputi kemampuan organisasi, pembinaan (sepak bola), kompetisi, tim nasional, keuangan, sumber daya manusia, dan infrastruktur," terang Besoes.

Besoes menjelaskan, poin pertama hingga keempat merupakan fokus dari kegiatan sepak bola. "Sementara poin kelima sampai tujuh, keuangan, sumber daya daya manusia, dan infrastruktur, merupakan aspek penunjang," tutur Besoes.

"Percuma saja menjalankan fokus kegiatan sepak bola jika uang atau infrastrukturnya tidak ada misalnya. Makanya dibutuhkan pula strategi yang bagus dalam membina hubungan ke dalam dan ke luar."

Terakhir, Besoes mengaku senang dan menyampaikan selamat kepada Ade yang akan menjalankan tugasnya sebagai Sekjen PSSI.

"Tentu tugas yang berat, terlebih dengan situasi sepak bola Indonesia yang masih jauh dari ideal. Tapi sekali lagi, kita coba saja dulu," ungkapnya.

Besoes pun menegaskan siap membantu memberikan masukan terkait organisasi PSSI jika diminta oleh Sekjen PSSI yang baru. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER