Jakarta, CNN Indonesia -- Kepengurusan PSSI sudah mendapatkan tuannya, Letjen TNI Edy Rahmayadi. Di mata mantan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, masih banyak pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan dalam periode kepengurusan empat tahun ke depan.
Nugraha Besoes ketika dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (11/11) mengatakan hasil dari pemilihan Ketua Umum PSSI 2016-2020 ini belum sempurna. Kendati demikian, ia berharap kepengurusan PSSI kali ini bisa kompak di bawah pimpinan Edy Rahmayadi.
"Dibantu dua wakilnya, Joko Driyono dan Iwan Budiawan, Sekjen Ade Wellington serta 12 Komite Eksekutifnya ini merupakan satu kesatuan utuh. Satu rumah tangga di dalam satu rumah yang dibina bersama. Tantangannya ke depan berat dan besar, jangan ceroboh," pesan Nugraha Besoes kepada kepengurusan PSSI saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira ini pilihan anggota PSSI yang punya hak pilih. Itu artinya mereka mengetahui betul bahwa yang dipilih adalah yang paling tepat untuk memimpin PSSI. Mereka lebih tahu dari pada siapapun tentang persepakbolaan yang ada di Indonesia," lanjutnya.
Terkait kiprah Edy di sepak bola, Nugraha Besoes menyebut sosok yang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat tersebut adalah orang yang sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola. Edy dinilai Nugraha tidak akan ragu untuk membenahi persepakbolaan nasional, khususnya organisasi sepak bola.
Tapi, kiprah Edy dianggapnya masih sebatas di level klub. Oleh karena itu, saran Nugraha, sebagai ketua umum Edy harus mulai paham bagaimana organisasi PSSI itu sebenarnya.
"Karena orang tahu dan paham sepak bola belum tentu tahu PSSI. Orang tahu sepak bola, tahu bagaimana cara bermain, tahu bagaimana mengatur sepak bola, tapi bagaimana mengatur PSSI kan banyak orang yang belum tahu," katanya.
Fokus di PembinaanDi tengah kondisi miskinnya prestasi sepak bola nasional, Edy harus lebih memfokuskan perhatiannya pada pembinaan. Mulai dari pembinaan kelompok umur, usia muda sampai ke tim nasionalnya yang harus dibina secara berjenjang dan tidak sepotong-sepotong.
"Sepak bola tidak hanya untuk timnas senior saja, tapi sekarang kelompok umur sudah ada timnasnya. Mulai dari U-16, U-19, U-21 sampai U-23 yang harus diatur betul dengan perencanaan yang matang. Harus ada orang-orang yang betul-betul paham sekali dengan pembinaan sepak bola ini," beber Nugraha Besoes yang punya kiprah panjang menempati jabatan Sekjen PSSI tersebut.
Terutama jelang Piala AFF 2016 yang akan dimulai 19 November mendatang, di mana Indonesia akan melakoni laga perdananya menghadapi Thailand.
"Ini memang sebuah pekerjaan besar dan berat di tengah miskinnya prestasi. Apalagi pertaruhan pertama di Piala AFF. Walaupun beliau mungkin tidak terjun langsung meramu timnas Piala AFF, tapi paling tidak ini jadi tanggung jawab pengurus PSSI yang baru," sebut Nugraha Besoes.
"Timmnas ini yang jadi fokus untuk dikendalikan betul oleh pengurus PSSI yang baru. Setelah ini ada SEA Games lanjut Asian Games dan Olimpiade," tukasnya.
(kid/bac)