Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Thailand Kiatisuk Senamuang berbicara rivalitas klasik dengan striker legendaris Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, jelang pertemuan Indonesia melawan Thailand pada laga pertama Grup A Piala AFF 2016 di Stadion Philippine Sports, Bocaue, Sabtu (19/11).
Meski kerap bersaing dengan Kurniawan di lapangan ketika masih sama-sama aktif di sepak bola internasional, Kiatisuk diam-diam memuji pemain berjuluk Si Kurus itu. Rivalitas di antara kedua striker ini sudah terjalin sejak remaja. Mereka kerap bertemu sebagai lawan di berbagai turnamen.
"Kami sering bertarung di atas lapangan, tapi di luar itu kami berteman baik dan saya selalu mengaguminya," kata Kiatisuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada era 90-an, kedua bomber ini menjadi andalan di timnas masing-masing. Bahkan keduanya juga masuk daftar pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala AFF. Kurniawan yang berada di posisi keempat, unggul satu gol atas pencapaian Kiatisuk yang mengemas 12 gol.
Selama aktif bermain, Kiatisuk yang sempat membela klub elite Vietnam, Hoang Anh Gia Lai FC, pernah memberikan rekomendasi kepada manajemen klub untuk memboyong Kurniawan.
Sayang, keinginan Kiatisuk untuk berduet dengan Kurniawan gagal terlaksana karena manajemen PSPS Pekanbaru yang memiliki Si Kurus menolak tawaran dari klub asal Vietnam tersebut. Keduanya pun gagal bersanding sebagai partner di lapangan.
Setelah pensiun, kedua pemain ini memilih jalan berbeda. Zico, julukan Kiatisuk, melanjutkan karier sebagai pelatih. Sementara Kurniawan sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Kiatisuk terus merajut kesuksesan bersama tim ‘Gajah Perang’ dengan berhasil mempersembahkan emas SEA Games 2013, Piala AFF 2014, dan Piala Raja 2016. Sedangkan Kurniawan kalah bersaing di Kongres Pemilihan Ketum PSSI.
Meski demikian, Kiatisuk mengaku punya kesamaan visi dengan kurus. "Kami sama-sama punya keinginan untuk memajukan sepak bola Asia Tenggara," ujarnya.
Kiatisuk bakal memimpin Thailand melawan Indonesia arahan Alfred Riedl pada laga pembuka Grup A di Stadion Philippine sports. Kendati berstatus tim unggulan, namun Kiatisuk tak mau meremehkan tim Merah Putih.
"Sepak bola Indonesia memang baru saja pulih dari sanksi FIFA. Tapi, mereka selalu punya kekuatan dan akan segera bangkit," ujar pelatih 43 tahun itu.
(har)