Manila, CNN Indonesia -- Unggul statistik kemenangan tak membuat pelatih Thailand Kiatisuk Senamuang jemawa menghadapi laga perdana Grup A melawan Indonesia di Philippine Sports Stadium, Sabtu (19/11).
Sejak tahun 1957, kedua tim telah melakoni duel sebanyak 73 kali. Thailand mengoleksi 35 kemenangan sedangkan Indonesia hanya mengemas 24 hasil positif, sementara 14 pertandingan sisa berakhir imbang.
Kendati demikian, Kiatisuk tetap mewaspadai skuat Garuda yang diyakini sebagai salah satu tim terkuat di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Statistik hanya sebatas masa lalu karena Indonesia selalu memiliki karakter permainan yang kuat,” kata Kitiasuk dalam jumpa pers menjelang pertandingan, Jumat (18/11).
Pelatih berusia 43 tahun itu mengaku sepak bola Indonesia sempat terhenti akibat sanksi FIFA pada dua tahun lalu. Namun, kekuatan tim Merah Putih dinilai mulai bangkit di tangan pelatih Alfred Riedl.
“Setelah kembali dari sanksi FIFA, timnas Indonesia kembali kuat dan perlu kami waspadai. Mereka tampil baik pada laga uji coba melawan Vietnam,” ujar pelatih yang dijuluki Zico dari Thailand tersebut.
Laga menghadapi Thailand --juara Piala AFF 2014-- bisa menjadi penentu langkah Indonesia di ajang AFF kali ini. Langkah Boaz Solossa dkk terbilang berat jika tidak mereguk poin atas tim ‘Gajah Perang’.
Pasalnya, setelah meladeni Thailand, tim Merah Putih harus menghadapi tekanan tak kalah besar dari suporter tim tuan rumah Filipina (22/11) dan Singapura (25/11).
(vws)