Kisah Skuat Sriwijaya FC Terdampar di Pulau Laut Papua

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 16:32 WIB
Mesin kapal rombongan kedua skuat Sriwijaya FC sempat mati karena kemasukan air sehingga harus ditepikan di pulau terpencil di laut Papua.
Lawatan ke Papua merupakan ujian terberat bagi tim-tim di ISC. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan pulang tim Sriwijaya FC tidak begitu menyenangkan setelah sempat terombang-ambing di tengah laut dengan mesin kapal yang mati. Pengalaman itu terjadi pada malam setelah bermain imbang 0-0 melawan Perseru Serui, akhir pekan lalu (20/11).

Seperti diunggah di lama facebook resmi Sriwijaya FC, rombongan tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut meninggalkan Hotel Maureen Serui, Senin (21/11) pukul 04.00 subuh WIT. Skuat Sriwijaya pergi lebih awal untuk mengejar penerbangan dari Biak menuju Jakarta yang dijadwalkan terbang pukul 10.45 WIT.

Dari Serui, rombongan tim harus menggunakan kapal speed boat menuju pelabuhan Saubeba yang jaraknya cukup jauh hingga memakan waktu hampir dua jam. Setiba di sana, Firman dan yang lainnya harus menunggu selama sekitar 1,5 jam lantaran kapal speed boat yang akan membawa rombongan ke Biak belum tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena rombongan tim Sriwijaya FC cukup banyak, maka dibutuhkan dua kapal untuk mengangkut para anggota tim. Kapal pertama merupakan milik Basarnas Biak membawa dua ofisial dan 11 pemain. Mereka terdiri dari Firman Utina, M Ridwan, Supardi, TA Mushafry, Yogi Triana, Hapit Ibrahim, Rizky Dwi Ramadhana, Wildansyah, Airlangga Sucipto, Yu Hyun Koo dan Mariando.

Awalnya perjalanan berlangsung tanpa kendala. Namun, cuaca kemudian memburuk disertai hujan cukup deras.

"Beruntung kapal kami cukup besar, sehingga bisa berhadapan dengan ombak yang tinggi. Mesin kapal kami bahkan sempat mati, mogok. Membuat kami terombang-ambing di tengah laut selama beberapa saat sebelum akhirnya berhasil diperbaiki," kata Firman saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/11) siang.

Beruntung rombongan berhasil sampai tepat waktu dan langsung mengurus tiket kepulangan mereka. Namun, nasib berbeda dialami rombongan yang lain.

Kapal berikutnya yang mengangkut tiga pelatih, empat ofisial dan delapan pemain Laskar Wong Kito pun mogok, tapi dengan waktu yang lebih lama dibandingkan kapal milik Basarnas Biak.

Hal ini dikarenakan gelombang kedua Sriwijaya FC ini menggunakan kapal speed boat biasa yang tak tahan goncangan dan air mudah masuk ke dalam mesin kapal.

Kapten kapal lantas memutuskan untuk berlabuh sebentar ke pulau tak berpenghuni yang berada di sekitar lokasi kapal. Sayangnya, perbaikan mesin yang memakan waktu selama 30 menit tidak berhasil menolong rombongan kedua ini tiba tepat waktu di Bandara Biak.

Kapal Sriwijaya FC terombang-ambing di tengah laut lepas karena kerusakan mesin dari Serui menuju Biak. (Screenshoot via Instagram/@sriwijayapedia)Foto: Screenshoot via Instagram/@sriwijayapedia
Kapal Sriwijaya FC terombang-ambing di tengah laut lepas karena kerusakan mesin dari Serui menuju Biak. (Screenshoot via Instagram/@sriwijayapedia)


Alhasil, manajemen akhirnya memutuskan untuk menginapkan mereka semalam terlebih dahulu karena penerbangan ke Jakarta sudah tidak ada lagi.

Selasa (22/11) ini dikabarkan Facebook resmi Sriwijaya FC, rombongan pertama sudah tiba di Palembang dengan selamat. Sementara rombongan kedua yang terdampar sudah berada serta menginap di Biak dan baru akan melanjutkan penerbangan ke Palembang besok pagi.

"Alhamdulillah semua kondisi pemain, pelatih, dan ofisial Sriwijaya FC dalam keadaan baik," demikian tertulis dalam Facebook resmi Sriwijaya FC tersebut.

Firman pun menyebut perjalanan ke Papua memang menjadi ujian terbesar para pemain untuk uji nyali di Indonesia bagian timur itu.

"Bayangkan saja kami mesti melalui perjalanan ke Jakarta selama lebih dari enam jam dengan kondisi seperti itu. Mudah-mudahan hal ini dapat menjadi perhatian siapapun," ujar Firman

"Kami semua kelelahan sekarang. Semoga sarana dan prasarana di sana dapat jadi lebih baik." (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER