Fakhri Yakin Singapura Tak Akan 'Parkir Bus' Lawan Indonesia

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2016 20:25 WIB
Mantan gelandang timnas Indonesia, Fakhri Husaini mengungkapkan dua hal kunci bagi timnas Indonesia untuk menaklukkan Singapura.
Fakhri Husaini mengingatkan timnas Indonesia jangan melakukan pelanggaran di daerah pertahanan saat lawan Singapura. (AFP PHOTO / STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia -- Skuat arahan Alfred Riedl bakal menjalani laga menentukan menghadapi The Lions pada partai penutup Grup A Piala AFF 2016, Jumat (25/11) waktu setempat di Stadion Rizal Memorial.

Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk memastikan langkah mereka ke semifinal Piala AFF 2016. Bukan hanya Indonesia, Singapura yang baru mengantongi satu poin juga harus menang jika ingin lolos.

Hitung-hitungan itu pula yang membuat mantan gelandang timnas Indonesia Fakhri Husaini bahwa Singapura tak akan 'parkir bus' alias menumpuk pemain mereka di belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Singapura tak akan bermain terlalu bertahan seperti yang mereka lakukan pada dua laga sebelumnya.

"Singapura juga butuh menang, sama seperti Indonesia. Mereka pun pasti akan bermain terbuka untuk mencari gol kemenangan karena hasil imbang pun percuma," tutur Fakhri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/11).

Menurutnya, pertandingan nanti juga bakal menarik karena kedua tim akan sama-sama menampilkan permainan terbuka. Tim dengan taktik jitu yang menurutnya akan memenangkan pertandingan.

Fakhri lantas mengungkapkan dua faktor kunci yang harus dilakukan Indonesia jika ingin memenangkan duel lawan Singapura.

"Pertama, maksimalkan kecepatan para pemain, terutama para gelandang Indonesia untuk melakukan serangan balik cepat dan efektif," tutur Fakhri.

Ia menilai, para gelandang dan bek sayap Singapura masih kalah cepat dengan gelandang dan penyerang timnas Indonesia. Kelebihan itu yang harus dimaksimalkan Fakhri, tanpa Riedl harus mengubah skema permainannya.

"Lihat saja ada Andik Vermansah, Rizky Ripora, dan Zulham Zamrun. Bahkan, gelandang pelapis timnas Bayu Gatra juga sama cepat dan berbahayanya di depan gawang lawan," ungkap mantan pelatih timnas Indonesia U-19 itu.

Kunci kedua, menurutnya adalah menghindari permainan serangan-serangan udara ke wilayah pertahanan timnas.

"Jelas sekali itu sangat tidak efektif karena postur pemain Singapura tinggi besar dan sedikit pemain Indonesia yang tinggi," terangnya.

"Mungkin hanya Lerby (Eliandry) yang berpostur tinggi. Tapi peluangnya sedikit jika memaksakan bola-bola lambung umpan silang."

Selain itu, satu hal yang juga harus dihindari para pemain timnas adalah melakukan pelanggaran di pertahanan sendiri.

Menurutnya, Singapura tak akan membuang kesempatan secuil pun jika mereka mendapatkan peluang dari tendangan bebas.

"Saya lihat mereka (Singapura) juga cukup bagus dalam servis bola-bola mati, sama seperti Filipina," tuturnya.

Sebenarnya, ia menambahkan, bukan hanya menghadapi Singapura timnas tak boleh melakukan pelanggaran di area pertahanan.

Buktinya saat menghadapi Filipina, dua pelanggara timnas di lini bertahan langsung dihukum menjadi dua kali kebobolan untuk timnas.

"Dua gol (Filipina ke gawang Indonesia) terjadi lewat tendangan bebas. Bukan tidak mungkin akan seperti itu juga jika masih ada pelanggaran di daerah bertahan saat lawan Singapura," ungkap Fakhri. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER