Rekap Super Series 2016: China Menurun, Indonesia Menanjak

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 28 Nov 2016 14:10 WIB
China mengalami penurunan prestasi di seri BWF super series musim ini sedangkan Indonesia meraih gelar lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya jadi salah satu pemain Indonesia paling sukses di seri BWF Super Series musim ini. ( Dok. PBSI
Jakarta, CNN Indonesia -- China masih jadi penguasa seri BWF Super Series/Premier di tahun 2016 namun dominasi mereka tak lagi sekuat tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, Indonesia mengalami peningkatan prestasi bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada musim ini, China hanya meraih 15 titel super series/premier sepanjang musim. Jumlah ini merupakan jumlah terendah sejak rangkaian super series resmi diperkenalkan oleh BWF pada tahun 2007 silam.

Bahkan musim ini adalah kali pertama bagi China hanya mengoleksi gelar di angka belasan karena titel super series sebelumnya selalu mereka dapatkan di atas angka 25 gelar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minimnya gelar China tak lepas dari buruknya para pemain andalan China di tiap nomor. Chen Long, juara Olimpiade 2016 tak meraih satu gelar super series pun tahun ini. Begitu pun trio andalan di nomor tunggal putri, Li Xuerui, Wang Yihan, dan Wang Shixian.

Pada nomor ganda putri, China yang musim lalu menyabet sembilan gelar dari 12 seri yang ada, hanya mampu merebut tiga gelar musim ini.

Sumbangan gelar terbanyak bagi China justru datang dari nomor ganda campuran dengan jumlah lima gelar alias sepertiga dari total gelar super series/premier musim ini.

Menariknya, gelar di nomor ganda campuran juga tak datang dari Zhang Nan/Zhao Yunlei yang selama ini jadi ganda andalan mereka. Selain Xu Chen/Ma Jin di Indonesia Terbuka, empat gelar lainnya didapat oleh Lu Kai/Huang Yaqiong (India dan Australia) dan Zheng Siwei/Chen Qingchen (Jepang dan Perancis).

Indonesia Alami Peningkatan

Indonesia mengalami peningkatan terkait perolehan gelar super series/premier di musim ini. Bila pada tahun lalu Indonesia hana meraih empat gelar, maka Indonesia sukses meraup sembilan gelar pada tahun ini.

Selain berkat sumbangan tiga gelar dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang selama ini selalu jadi andalan, bintang Indonesia di tahun ini adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya yang juga merebut tiga gelar.

Marcus/Kevin menjadi juara di India, Australia, dan China. Mereka pun jadi pengoleksi gelar terbanyak di tahun 2016 dibandingkan para ganda putra lainnya.

Tambahan tiga gelar lainnya didapat oleh Praveen Jordan/Debby Susanto di All England, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di Singapura, dan Sony Dwi Kuncoro yang juga berjaya di Singapura.

Meski meraih gelar lebih banyak dibandingkan tahun lalu, hal itu tak sepatutnya membuat Indonesia sepenuhnya puas.

Pasalnya hanya Marcus/Kevin yang sukses unjuk gigi sebagai wakil generasi muda. Para peraih gelar lainnya merupakan pebulutangkis yang sudah jadi andalan di tahun-tahun sebelumnya.

Persaingan Lebih Merata

Secara keseluruhan, persaingan bulu tangkis antar-negara di tahun ini lebih merata seiring pudarnya dominasi China.

Di bawah China yang meraih 15 gelar, Indonesia dan Jepang sama-sama mengumpulkan sembilan gelar, disusul Korea (7), Denmark (6), Thailand dan Malaysia (4). Negara-negara lain seperti India (2 gelar), Taiwan (2), Hong Kong (1), dan Rusia (1) juga merasakan gelar super series. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER