Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta agar pendistribusian tiket leg pertama semifinal Piala AFF 2016 antara Timnas Indonesia melawan Vietnam, Sabtu (3/12), jangan dianggap remeh.
Menurut Imam, persoalan tiket pertandingan timnas Indonesia bukan cerita baru. Tiap kali timnas Indonesia masuk babak-babak krusial sebuah turnamen, membeli tiket pertandingan selalu jadi persoalan.
Sebut saja saat Indonesia berlaga di Piala AFF 2010, SEA Games 2011, sampai Piala AFF U-19 pada 2014. Selain bermasalah dalam soal akses mendapatkan tiket, harganya juga disebut Imam sangat mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika harga tiket dari semua kelas dirata-rata, tiket semifinal AFF 2016 di Indonesia adalah yang termahal dibandingkan harga yang dipatok di tempat lain, seperti di Thailand, Vietnam dan Myanmar," kata Imam lewat rilis resmi Kemenpora, Rabu (30/11).
"Persoalan tiket ini jangan dianggap remeh. Sudah ada korban jiwa pada SEA Games 2011 di GBK. PSSI tidak boleh sembarangan menentukan harga tiket dan menentukan vendor penjualan tiket," pintanya.
Ada tiga kategori tiket yang dijual melalui Kiostik: VIP Rp300 ribu, Kategori I Rp200 ribu, dan Kategori II Rp100 ribu.
Imam yang sedang menjalani kunjungan kerja ke Spanyol, mengatakan tiket dijual melalui dalam jaringan (daring) atau
online itu baik, tapi harus dipertimbangkan benar kesiapan vendornya.
"Hari ini sudah banyak keluhan soal akses tiket ini, belum lagi soal penukaran nantinya," ujar Imam.
Menurut Imam, pada dasarnya prinsipnya sudah jelas, masyarakat harus dimudahkan akses mendapatkan tiket. PSSI diminta memastikan tidak ada oknumnya yang bermain dalam distribusi tiket.
"Jangan sampai masyarakat bersusah payah mencari tiket, malah ada oknum dengan enaknya menjual tiket dari pintu belakang. Begitu juga soal harga," ungkap Imam.
"Tidak ada keberatan dengan pentingnya mempertimbangkan keuntungan, tapi harus wajar. Ini peristiwa kebangsaan, bukan konser musik yang sepenuhnya komersial. Jadi penting sekali untuk tidak semata mengejar laba, melainkan mempertimbangkan juga akses publik," sambungnya.
Sebelumnya PSSI menyebut persoalan tiket bukan menjadi tanggung jawab mereka. Pasalnya AFF telah menunjuk langsung TTM (Thai Ticket Major) untuk mencetak, menjual, dan mendistribusikan tiket dengan menggandeng Kiostix sebagai partner lokal.
Terpisah, Sekjen PSSI Ade Wellington ketika dikonfirmasi
CNNIndonesia.com mengatakan saat ini Kiostix sudah bisa diakses meski lambat. Transaksi pembelian juga sudab berlangsung meski belum sesuai harapan.
"Malam ini kami akan evaluasi dengan TTM dan besok pagi kami akan sampaikan solusi terbaiknya," ujar Ade.
(har)