Evan Dimas Waspadai Mantan Pemain U-19 Vietnam

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 06:52 WIB
Gelandang timnas Indonesia Evan Dimas mewaspadai tiga pemain Vietnam pada leg kedua. Ketiga pemain tersebut merupakan mantan rivalnya di Piala AFF U-19 2013.
Evan Dimas mewaspadai tiga pemain muda Vietnam yang pernah turun di Piala AFF U19. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia membawa modal positif menatap leg kedua semifinal Piala AFF 2016 di Stadion My Dinh, Rabu (7/12) mendatang. Pada leg pertama di Stadion Pakansari Cibinong, Sabtu (3/12), skuat arahan Alfred Riedl menang 2-1 atas Vietnam.

Namun, tetap bukan tugas mudah bagi Indonesia menahan gempuran tuan rumah Vietnam pada leg kedua nanti. Demikian pula yang dikatakan gelandang timnas Indonesia Evan Dimas.

Menurutnya, Vietnam dipastikan bakal bermain jauh lebih agresif untuk meraih kemenangan 1-0 atau selisih lebih dari dua gol untuk melaju ke babak final. Mereka juga bakal lebih memaksimalkan daya dobrak mulai dari lini tengah hingga ujung tombak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evan lantas mewaspadai sejumlah pemain asuhan Nguyen Huu Thang yang berpotensi mendobrak lini belakang para pemain Garuda. Ia menilai setidaknya ada tiga pemain yang amat berbahaya dan menjadi ancaman serius tim Merah Putih.

Yang menarik, tiga pemain yang disebut Evan merupakan mantan rivalnya dulu di timnas U-19 Vietnam. Pemain asal Surabaya itu pernah bertemu mereka di Piala AFF U-19 2013 silam.

Kala itu Indonesia meraih trofi setelah mengalahkan Vietnam pada duel adu penalti di laga final.

Mereka adalah duo gelandang Luong Xuan Truong dan Nguyen Cong Phuong, serta satu penyerang The Golden Star, Nguyen Van Toan.

“Terutama yang sekarang bermain di Jepang (Cong Phuong) dan di Korea Selatan (Xuan Truong), permainannya sangat berbahaya. Nomor 21 (Van Toan) juga pemain bagus dan harus diwaspadai,” tutur Evan.

Di antara tiga pemain itu, hanya Xuan Truong yang dimainkan sebagai starter dan tak tergantikan pada leg pertama semifinal lalu. Sementara dua nama lainnya baru diturunkan di babak kedua dengan status sebagai pemain cadangan.

Van Toan masuk menggantikan gelandang Vietnam lainnya, Nguyen Trong Hoang pada menit ke-75. Sementara Cong Phuong baru dimainkan pada menit ke-88 menggantikan Nguyen Van Quyet.

Evan pun sempat heran justru gelandang dan penyerang berbahaya dari Vietnam itu tidak diturunkan sebagai starter saat menghadapi Indonesia di leg pertama.

“Saya lihat kok malah mereka tidak dimainkan saat itu,” tutur Evan saat ditemui CNNIndonesia.com, jelang keberangkatan timnas Indonesia ke Hanoi, Minggu (4/12).

“Saya pikir mungkin pelatih mereka punya strategi lain. Mungkin mereka memang ingin mengincar hasil imbang daripada memaksakan menyerang tapi malah kalah dari serangan-serangan balik Indonesia.”

Pemain Bhayangkara FC itu sendiri juga tidak dimainkan sebagai starter. Ia baru dimainkan pada menit ke-81 menggantikan Boaz Solossa. Riedl saat itu memilih untuk menumpuk gelandang ketika Huu Thang menambah penyerangnya saat tertinggal 1-2.

“Tapi saya pikir Vietnam akan bermain sangat agresif nanti di kandang. Mereka juga tidak akan membiarkan kami mengembangkan permainan terbaik dengan melakukan serangan yang lebih menekan,” terang Evan.

Menurutnya, Garuda pun tak boleh menunggu serangan-serangan Vietnam di awal laga. Skuat Garuda bahkan harus lebih dulu memberikan tekanan terhadap tuan rumah jika tak ingin membiarkan Vietnam bermain bebas ke pertahanan timnas Indonesia. (jun/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER