Polemik Ganja Pelatih Golden State Warriors

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 07:52 WIB
Pelatih Golden State Warriors Steve Kerr mengaku senang ketika media massa di Amerika Serikat memublikasi fotonya sedang menghisap ganja.
Sepanjang kariernya sebagai pemain basket, Steve Kerr telah ikut memenangkan lima gelar juara NBA. Empat didapatnya bersama Chicago Bulls, dan satu bersama San Antonio Spurs. (Reuters/ Kyle Terada)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, sedang terlibat polemik penggunaan ganja atau dikenal pula dengan istilah mariyuana pada awal bulan ini.

Pria yang membawa Warriors juara NBA 2015 dan kembali ke Final NBA pada 2016 itu menjadi arus utama berita terkait komentarnya mengenai penggunaan ganja di Amerika Serikat. Awal bulan ini, mantan point guard tersebut menyatakan dukungannya terhadap legalisasi ganja di dalam dunia olahraga demi pengobatan.

Dia pun mendorong dunia olahraga profesional agar menghentikan tes dan menghukum atlet yang menggunakan mariyuana terutama dengan alasan medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerr yang menjadi bagian dari kehebatan Chicago Bulls pada dekade 1990-an itu pun dengan gamblang mengaku dirinya pun menggunakan mariyuana.

"Saya bertaruh, mungkin juga akan mendapatkan masalah karena [ganja] ini, saya betul-betul memakainya [mariyuana] dua kali selama satu setengah tahun lalu," ujar Kerr saat melayani wawancara untuk The Warriors Insider Podcast di CSN Bay.

Namun, Kerr menjelaskan dirinya menggunakan mariyuana hanya untuk membantunya melewati sakit akibat cedera punggung yang ia alami. Kerr mengomentari itu terkait foto dirinya yang sedang menghisap ganja menjadi halaman utama di media-media massa Amerika Serikat (AS).

"Saya sesungguhnya senang ini menjadi sebuah isu karena saya kira ini sangat penting untuk dibicarakan," ujar Kerr.

Dari 50 negara bagian di Amerika Serikat, saat ini sudah ada delapan negara bagian yang melegalkan penggunaan ganja secara total. Beberapa di antaranya adalah Alaska, California, dan Washington.

Di luar itu ada 12 negara bagian yang mensyaratkan kondisi medis untuk penggunaan ganja. Kemudian ada 26 negara bagian lagi yang sedang dalam proses negosiasi hingga berujung voting untuk menentukan legalisasi ganja.

"Bagi saya, ini hanyalah soal waktu sebelum mariyuana untuk medis juga diizinkan dalam olahraga kita karena pendidikan akan mengubah persepsi," tukas Kerr.

Komentar Kerr itu pun mendapatkan dukungan dari dua pemainnya di Warriors, Draymond Green dan Klay Thompson. Dikutip dari ESPN, Green mengatakan masuk akal dengan pernyataan Kerr.

"Saya sendiri tidak pernah menjadi orang yang melakukan itu [konsumsi ganja]. Jadi saya tidak bisa mengatakan saya tahu banyak tentangnya, tetapi dari yang saya dengar dari kawan-kawan [atlet sepak bola Amrika], saya kira banyak dari mereka menggunakannya karena semua sakit yang mereka alami," ujar Grean yang bermain sebagai forward di tim Warriors.

Sementara itu bagi Thompson, otoritas olahraga hanya boleh membiarkan atletnya memakai ganja sebagai bagian dari medis saja.

"Apalagi mereka yang sangat menderita sakit sekali," tukas Thompson.

Di NBA, otoritas menerapkan tes obat-obatan saat sesi perkemahan latihan tim. Insan NBA yang ketahuan positif mengonsumsi ganja tak akan kena tindakan disiplin hingga tiga kal peringatan atau ketahuan terbukti.

"Satu hal yang saya sungguh tahu adalah [ganja] ini datang dari bumi. Ini tumbuh dari bumi. Jadi mungkin ini lebih baik dari [obat pereda sakit] Vicodin, seperti yang Kerr bilang," sambung Green.

(kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER