Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia meraih kemenangan impresif 2-1 atas Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2016. Sempat tertinggal, Indonesia berhasil membalikkan keadaan di momen yang tepat.
Cedera yang dialami Andik Vermansah pada menit ke-18 dan gol Teerasil Dangda pada menit ke-33 menjadikan babak pertama di Stadion Pakansari menjadi mimpi buruk bagi Indonesia.
Menerapkan formasi 4-2-3-1, pelatih Alfred Riedl sebenarnya menggunakan strategi tepat untuk menghadapi Thailand yang merupakan tim terbaik di kawasan Asia Tenggara saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengandalkan dua gelandang bertahan Manahati Lestusen dan Bayu Pradana, Indonesia selalu berusaha memberikan tekanan ketat setiap Thailand menguasai bola.
Sayangnya, ketika berhasil menguasai bola, para pemain Indonesia selalu kebingungan dalam membangun serangan. Entah karena demam panggung atau merasakan tekanan luar biasa, para pemain Indonesia sering melakukan kesalahan sendiri di babak pertama.
Salah satu kesalahan yang dilakukan Indonesia di babak pertama adalah ketika Rizky Pora berusaha melakukan backpass ke Kurnia Meiga. Backpass Rizky terlalu lemah dan bola berhasil dikuasai Teerasil. Beruntung Teerasil terlalu terburu-buru dalam melakukan penyelesaian akhir.
Permainan kolektif Timnas Indonesia juga tidak terlihat di babak pertama. Kehadiran Zulham Zamrun yang menggantikan posisi Andik juga tidak banyak membantu. Setelah gol Teerasil pada menit ke-33, Indonesia berusaha bertahan dari serangan Thailand di sisa waktu babak pertama.
Di awal babak kedua Indonesia sebenarnya kembali di bawah tekanan Thailand. Namun, memasuki pertengahan babak kedua tim tamu mulai mengendurkan permainan. Entah karena lelah atau terlalu meremehkan Indonesia, namun Thailand terlihat sedikit mengangkat kaki dari pedal gas.
Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh Timnas Indonesia untuk menerkam Thailand. Dan satu kesalahan bek kiri Thailand Theerathon Bunmathan dimanfaatkan dengan sempurna oleh Rizky Pora untuk mencetak gol penyeimbang Indonesia pada menit ke-65.
Lima menit kemudian Timnas Indonesia kembali memanfaatkan rapuhnya sisi kiri pertahanan Thailand. Kali ini kerja sama satu-dua Boaz Solossa dengan Zulham Zamrun membuahkan sepak pojok yang berakhir dengan gol sundulan Hansamu pada menit ke-70.
Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mencetak gol ketiga, namun tendangan Ferdinand Sinaga dan sundulan Lerby Eliandry dalam satu kesempatan berhasil diantisipasi kiper Thailand Kawin Thamsatchanan.
Secara keseluruhan, strategi permainan Riedl terbilang sukses. Hanya saja Boaz Solossa dan kawan-kawan telat panas dan demam panggung di awal pertandingan, sesuatu yang tidak boleh terulang pada final leg kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (15/12).
(ptr)