Lebih dari 90 Persen Denda Persija karena Jakmania

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2016 18:21 WIB
Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus mengakui timnya sebagai yang paling banyak terkena sanksi denda di Indonesian Soccer Championship A 2016.
Ilustrasi The Jakmania. Denda yang harus dibayarkan Persija Jakarta kepada PT GTS mencapai Rp700 juta karena pelanggaran suporter. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus mengakui timnya sebagai yang paling banyak terkena sanksi denda di gelaran Indonesian Soccer Championship-A (ISC-A). Ferry juga menyebut lebih dari 90 persen denda itu berasal dari prilaku suporternya, The Jakmania.

"Jumlahnya lebih dari Rp700 juta. Kebanyakan denda itu ya dari perilaku suporter hampir 95 persen lah. Ada juga dari penggunaan flare (cerawat) di stadion. Kalau masalah pelanggaran kartu itu sedikitlah," kata Ferry melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/12).

Kendati demikian, Ferry menyebut denda itu merupakan konsekuensi yang harus diterima tim maupun manajemen klub. Pasalnya, setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang menjadi kandang Persija Jakatya mengalami renovasi jelang perhelatan Asian Games 2018, Persija belum mendapatkan pengganti yang pas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disebut Ferry menjadi salah satu penyebab terjadinya bentrokan antar suporter yang melibatkan Jakmania.

"Karena kami main di luar kandang, setelah kami tidak bisa menggunakan GBK. Kalau main di luar kandang itu di luar kendali manajemen, kami main di tempat orang," kata Ferry.

Seperti diketahui, Persija berkali-kali dikenakan sanksi dari Komdis (Komisi Disiplin) ISC akibat ulah pendukung, baik soal penggunaan cerawat saat pertandingan berlangsung maupun ricuh antara suporter dan pihak kemanan.

Beruntungnya, Persija tidak perlu kesulitan untuk membayarkan denda tersbut kepada PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator. Pasalnya, jelang awal musim, masing-masing klub mendapatkan kontribusi komersial sebesar Rp5 Miliar yang akan diberikan di akhir musim, sehingga pembayaran sanksi bisa langsung dipotong dari dana komersial tersebut.

"Bukannya jadi mudah. Harusnya kami bisa surplus tapi gara-gara itu (sanksi denda) jadi tidak bisa," katanya.

Direktur PT Gelora Trisula Semesta (GTS) Joko Driyono mengatakan, total denda kepada tim selama turnamen ISC digelar mencapai lebih dari Rp3 triliun.

"Angka yang cukup fantastis. Saya rasa denda akibat pelanggaran disiplin lebih dari Rp3 miliar," kata Joko dalam jumpa pers musim terakhir ISC 2016, Rabu (21/12). (vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER