Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Polri, Boy Rafli, mengatakan pihak kepolisian terus menyelidiki pelaku kerusuhan di kawasan Palimanan (6/11) yang menewaskan seorang suporter Persija, The Jakmania, Harun Al Rasyid.
Harun tewas karena pukulan benda tumpul dalam bentrok dengan masyarakat sekitar di kawasan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Bentrok terjadi ketika rombongan The Jakmania dalam perjalanan pulang ke Jakarta usai mendukung kesebelasannya dalam laga melawan Persib Bandung di Solo.
Sebanyak 120 anggota pasukan dari Polsek Gompol ikut membantu melerai sekitar 300 personel The Jakmania yang adu pukul dengan masyarakat di kawasan Tegalkarang dan Lungbenda. Satu-persatu anggota The Jakmania mundur usai bentrok berlangsung 30 menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menegaskan polisi terus menjalankan proses hukum terhadap para pelaku.
"Yang kemarin terjadi itu tindak kriminal, bukan di area sepak bola. Pelakunya diproses hukum saja dan ini sedang berjalan. Sampai sekarang penyelidikan masih berlangsung di daerah. Kalau ada yang buat pelanggaran, mesti diproses hukum," kata Boy ketika dihubungi
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (8/11) siang.
"Kalau sepak bola sistem pengamanannya sudah ada. Tapi ini
kan terjadi di luar, publik, tempat umum. Ini bukan kejahatan yang ada kaitannya dengan sepak bola, harus dibedakan. Sepak bola itu kegiatan mulia, bagus. Akan tetapi dirusak oleh oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab," katanya menambahkan.
Boy pun berharap agar pimpinan JakMania dapat lebih menjaga perilaku anggotanya di masa mendatang.
Sebagai imbas peristiwa bentrok di Palimanan, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator dan regulator kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) telah memutuskan JakMania tidak boleh lagi hadir secara langsung untuk menonton sisa laga Persija di kompetisi tersebut.
"Kemarin (7/11) hal itu sudah disidangkan, dan keputusannya sudah dikirim ke Persija. Dari segala bentuk pelanggaran seperti pengunaan atribut, laser, smoke bomb, flare, maka untuk selanjutnya kami putuskan Persija tanpa penonton," kata ucap Direktur Kompetisi PT GTS, Ratu Tisha Destria.
(vws)