Jakarta, CNN Indonesia -- Irfan Bachdim akhirnya kembali berkompetisi di Indonesia. Pemain berdarah Belanda itu memilih Bali United sebagai kesebelasannya setelah kontrak dengan Consodale Sapporo tak diperpanjang.
"Saya sering rindu Indonesia," kata Irfan ketika resmi diperkenalkan sebagai pemain kesebelasan berjulukan Serdadu Tridatu tersebut, Kamis (12/1). "Karena itulah saya kembali."
Ini bukan pertama kalinya didikan akademi klub Belanda SV Argon dan Ajax Amsterdam itu mencicipi kompetisi sepak bola Indonesia. Pada 2010 silam, ketika menerima tawaran naturalisasi kewarganegaraan, Irfan juga hijrah dari Argon ke Persema Malang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana ia sempat bermain tiga tahun tapi pada akhirnya lebih memilih pindah ketika Persema mengalami kesulitan keuangan. Irfan yang tak digaji delapan bulan kemudian pindah ke Liga Thailand bersama Chonburi United.
Namun sejak saat itu kariernya kerap mengalami hambatan. Sejak 2013 hingga 2016, Irfan hanya bermain 35 kali meski telah berpindah-pindah klub dari mulai Sriracha hingga Sapporo. Namanya pun tenggelam dan kemudian tak membela Indonesia di Piala AFF 2014 karena cedera.
Kepindahan ke Sapporo menjadi titik terang bagi Irfan. Meski jarang diturunkan, ia berlatih dengan nama-nama pemain senior terkenal di Jepang seperti Shinji Ono, Junichi Imamoto, atau Yoshihiro Uchimura.
Hasil 'didikan' Sapporo itu kemudian mengubah gaya permainan Irfan. Setelah nyaris tak terlihat selama tiga tahun karena tak main di Piala AFF 2014 dan timnas Indonesia vakum ketika Indonesia menjalani sanksi FIFA, Irfan tampil mengejutkan dalam masa-masa persiapan Piala AFF 2016.
Irfan yang berduet dengan Boaz Solossa terlihat lebih matang dalam bermain. Ia fasih bertukar posisi dengan Boaz Solossa entah itu menjadi penyerang pertama atau kedua, bergerak ke sayap, atau menjalankan instruksi Alfred Riedl menekan barisan pertahanan lawan.
Sayang, cedera yang ia alami di sesi latihan terakhir sebelum keberangkatan membuat Irfan kembali gagal membela timnas. Ia harus menyaksikan perjuangan rekan-rekannya dari layar televisi sembari melakukan proses penyembuhan.
Tapi empat laga persahabatan yang ia lakoni bersama timnas Indonesia sebelum Piala AFF cukup membuat nama Irfan kembali melambung. Ketika kontraknya dengan Sapporo yang habis pada November tak diperpanjang, Irfan pun mendapat lirikan dari klub-klub papan atas Indonesia seperti Persib Bandung, Arema FC, dan Semen Padang.
Pada akhirnya, Irfan memilih berlabuh di Bali. Ia menyebut dirinya telah menolak tawaran dengan gaji lebih tinggi dari klub lain demi menjadi salah satu penggawa Indra Sjafri -- pelatih yang ia sebut terbaik di Indonesia.
Di sana ia menjadi bintang paling terkenal dan akan bermain bersama M. Taufiq, Diaz Angga, serta Yandi Sofyan.