Quanjin Bidik Kalinic, Isu Kepindahan Diego Costa Menguap

Jakarta, CNN Indonesia -- Nikola Kalinic jadi bintang selanjutnya yang akan merumput di Liga Super China setelah media-media Italia melaporkan pemain Fiorentina itu sepakat bergabung dengan Tianjin Quanjin.

Kalinic yang berposisi sebagai striker dibanderol 45 juta euro oleh Fiorentina. Menurut Gianluca DiMarzio, jurnalis Italia yang andal dalam pemberitaan soal transfer pemain, agen Kalinic akan tiba di Italia pada Kamis (19/1) untuk merampungkan proses transfer tersebut.

Di Quanjin, Kalinic akan bermain di bawah asuhan pelatih anyar, Fabio Cannavaro. Mantan pemain belakang timnas Italia itu secara spesifik meminta nama Kalinic untuk diboyong jadi pemainnya.

Lihat juga: Ibrahimovic Berharap Tim Papan Atas Tergelincir

Presiden klub Tianjin Quanjin, Shu Yuhui, pada Sports Channel mengatakan bahwa Cannavaro memperkirakan Kalinic akan cocok bermain di bawah kepelatihannya.

Menurut Premium Sport, Kalinic akan menerima bayaran hingga 10 kali lipat dari yang ia terima saat ini di Liga Italia. Gajinya diperkirakan mencapai 12 juta euro per musim.

Pemilik Fiorentina sendiri tidak ingin menjual Kalinic, tapi akan terpaksa melepas pemain timnas Kroasia itu jika Kalinic meminta untuk pindah.

Sebelumnya Tianjin Quanjin sendiri lebih sering dikaitkan dengan bomber Chelsea, Diego Costa. Kesebelasan itu disebut-sebut akan menjadikan Costa pemain dengan bayaran termahal di dunia yaitu dengan gaji 30 juta euro per-musim.

Lihat juga: Conte Dikabarkan Kembali Melirik Alvaro Morata

Tawaran dari Quanjin itu menjadi pokok permasalahan antara Costa dan Chelsea yang meletup pada akhir pekan lalu. Costa beradu mulut dengan pelatih Antonio Conte di sesi latihan dan pada akhirnya sang bomber dicoret dari skuat saat bertanding melawan Leicster City.

Saat ini Costa telah berlatih bersama rekan-rekannya kembali setelah sempat diasingkan pada dua kali sesi latihan.

Kepindahan Kalinic ke Quanjin bisa meredupkan isu transfer Diego Costa. Selain karena keduanya menempati posisi yang sama, klub-klub China pun kini harus menghadapi peraturan baru soal pembatasan jumlah pemain asing.