Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia memastikan diri sebagai salah satu tuan rumah seri MotoCross Grand Prix (MXGP) untuk musim 2017-2019. Nilai kontrak sebanyak 1,8 juta euro (Rp25,6 miliar) dihabiskan untuk menggelar ajang olahraga ekstrem tersebut selama tiga musim ke depan.
Ini menjadi gelaran pertama bagi
Indonesia yang pernah menjadi tuan rumah di ajang serupa pada 20 tahun silam.
"Kontrak 600 ribu euro per musim. Tiga tahun pertama nilai kontraknya
flat. Tapi, di tahun kedua kita sudah harus berbicara soal kontrak baru untuk tahun keempat. Kami harap ajang ini bisa berlanjut secara konsisten di Indonesia," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia Sadikin Aksa, Rabu (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia menjadi tuan rumah seri kedua tanggal 5 Maret mendatang setelah seri pertama akan digelar di Doha, 25 Februari. Setelah Indonesia, Argentina dan Meksiko akan menjadi tuan rumah berikutnya dari total 19 seri yang digelar.
IMI bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengirimkan 10 pebalap terbaik Indonesia di MXGP 2017. Dua pebalap di antaranya merupakan crosser wanita yang akan turun di MX Women 250cc.
Meski seluruh pebalap terpilih merupakan crosser terbaik di ajang nasional, namun IMI memilih bersikap realistis.
"Target tidak muluk-muluk karena ini merupakan kejuaraan tertinggi MotoCross seperti MotoGP. Para pebalap Indonesia yang biasa turun di level nasional tiba-tiba tampil di ajang level dunia. Jadi, kami melihat ajang ini sebagai pengalaman dan batu loncatan buat mereka," ujar Sadikin.
Sebanyak
10 crosser terbaik nasional bakal bersaing dengan atlet MotoCross kelas dunia. Sejauh ini jumlah kontestan berjumlah 140 crosser dari total 27 negara sudah memastikan tampil di seri MXGP Indonesia.
Jumlah kontestan berpotensi meningkat karena pendaftaran masih terbuka hingga pertengahan Februari 2017. Adapun kelas yang bakal dipertandingkan adalah MXGP 450 cc, MX2 250 cc dan MX Women.
"Khusus untuk MX Women, kejuaraan di Pangkal Pinang, ini merupakan seri pertama kejuaran dunia. Jadi, sebuah keberuntungan bagi pebalap wanita Indonesia kita," ujar Sadikin.