Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Teknik FIFA, Marco van Basten, memberi usul radikal menghapuskan aturan offside dalam sepak bola. Menurutnya, sepak bola secara visual akan lebih menarik tanpa aturan yang telah hadir sejak 1863 tersebut.
"Saya kira akan sangat menarik melihat pertandingan sepak bola tanpa offside. Sepak bola saat ini terlihat seperti permainan bola tangan dengan sembilan atau pemain bertahan di depan gawang," kata van Basten, seperti dikutip dari
The Independent.
"Sangat sukar bagi lawan untuk mencetak gol karena mereka kesulitan menciptakan sesuatu dalam ruang gerak yang sangat kecil. Karena itu, jika Anda bermain tanpa aturan offside, maka Anda punya kesempatan mencetak gol."
Meski memiliki posisi sebagai Direktur Teknik FIFA, van Basten sendiri tidak serta-merta punya kekuatan untuk langsung mengubah aturan-aturan dasar sepak bola yang dikenal dengan nama Laws of The Game tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, presiden FIFA Gianni Infantino juga tidak mungkin mengeluarkan keputusan langsung untuk mengubah peraturan itu.
Dalam struktur organisasi sepak bola, badan yang punya kewenangan penuh untuk mengubah Laws of The Game adalah IFAB atau Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional.
IFAB adalah lembaga yang terpisah dari FIFA, meski tetap mengakomodasi suara FIFA. Di dalam struktur IFAB, terdapat delapan suara yang terdiri atas empat suara milik FIFA, serta satu suara masing-masing milik Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales.
Keempat negara Inggris Raya itu memiliki status khusus sebagai asosiasi yang merintis sepak bola modern. Dari tangan keempatnya lah Laws of The Game lahir yang kemudian diadospi banyak negara lain sehingga sepak bola dimainkan dengan cara yang sama.
Setiap tahun, anggota IFAB akan bertemu dan mendiskusikan cara untuk membuat sepak bola lebih baik lagi. Laws of The Game baru akan berubah jika disepakati tiga per-empat anggota IFAB, atau mengumpulkan minimal enam suara.
Seandainya van Basten dan FIFA serius ingin mengubah aturan offside, maka mereka harus melobi dua negara Inggris Raya lainnya untuk menyepakati aturan baru itu.
Sepanjang sejarah, IFAB sendiri lebih sering bersikap konservatif dan lebih senang merancang perubahan-perubahan kecil. Dikutip dari laman FIFA, hal ini dikarenakan mereka ingin mempertahankan kesederhanaan sepak bola.
FIFA menganggap alasan sepak bola menjadi olahraga paling populer di dunia adalah karena kesederhanaan permainan itu.
[Gambas:Video CNN]