Jokowi Dukung PSSI Bersih dari Mafia

Titi Fajriyah & Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 19:26 WIB
Presiden Joko Widodo mendukung program reformasi PSSI di bawah pimpinan Edy Rahmayadi yang diwajibkan bersih dari praktik mafia.
Presiden mendukung penuh PSSI bersih dari mafia. (Dok. Kemenpora)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam membenahi sepak bola nasional yang selama ini jauh dari prestasi. PSSI diminta untuk menjalankan reformasi total dan bersih dari mafia.

Untuk kali pertama Presiden Joko Widodo mengundang PSSI dalam rapat terbatas terkait percepatan pembangunan sepak bola nasional di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/1).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung program percepatan dan pembenahan tata kelola sepak bola yang dibuat PSSI pimpinan Pangkostrad Edy Rahmayadi. Namun, ia menegaskan PSSI harus jauh dari campur tangan mafia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung PSSI menjadi industri yang membanggakan dalam waktu dekat. Beliau juga menginginkan sepak bola berjalan baik tanpa mafia," kata Pramonono Anung.

Sejumlah kasus pengaturan skor yang diduga melibatkan mafia kerap terjadi di kancah sepak bola Tanah Air. Termasuk skandal sepak bola gajah yang melibatkan pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang pada kompetisi Divisi Utama 2014.

PSSI kini sudah memutihkan sanksi terhadap pemain, pelatih, dan ofisial yang dianggap sebagai korban dari praktik pengaturan skor.

Genjot Pembinaan Usia Dini

Pramono juga menjelaskan, Jokowi juga mendukung program jangka panjang PSSI yang menitikberatkan kepada pembinaan usia dini.

Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto juga menjelaskan Presiden mendukung program Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Termasuk program jangka pendek, naturalisasi pemain.

"Kelemahan sepak bola juga di bahas. Petunjuk Presiden,  semua menteri harus mendukung," kata Gatot.

Dalam paparan PSSI, lanjut Gatot, disebutkan bahwa hanya ada dua lapangan di Indonesia yang terakreditasi FIFA. Keduanya yakni, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta dan Stadion Jakabaring,  Palembang, Sumatera Selatan.

Melihat realita tersebut,  Presiden meminta agar setiap desa harus memiliki lapangan sepak bola sebagai unsur utama pembinaan tersebut.

Menpora Imam Nahrawi menambahkan, pembangunan infrastruktur harus didukung dengan pembinaan usia dini serta memperhatikan kualitas wasit. Seluruh pihak diminta terlibat untuk mendukung percepatan pembangunan sepak bola nasional.

"Presiden minta Menko PMK (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) membuat tim yang kridibel untuk pembangunan persepakbolaan di Indonesia," kata Imam. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER