Ketum PSSI Restui Indonesia Ikut Liga Super ASEAN

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2017 12:01 WIB
Ketum PSSI Edy Rahmayadi menyambut baik Liga Super ASEAN yang dinilainya bisa menambah jam terbang. Namun, kelangsungan kompetisi masih terkendala.
Edy Rahmayadi menyambut baik kompetisi seperti Liga Super ASEAN. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, antusias menanggapi kesempatan Indonesia mengirimkan wakil ke ajang Liga Super Asean.

Liga itu merupakan kompetisi antar-klub yang konsepnya mulai dirancang sejak 2005 lalu oleh negara anggota Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Rencananya, kompetisi tersebut akan mengundang tujuh negara ASEAN -- salah satunya adalah Indonesia -- dan Australia. Masing-masing negara mengirimkan dua klub untuk ditandingkan.

"Boleh (Indonesia ikut Liga Super ASEAN), saya setuju. Semakin banyak ada kegiatan seperti itu, menambah jam terbang atlet kita," kata Edy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu secara terpisah, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyampaikan tidak mudah bagi Indonesia untuk terlibat dalam kompetisi itu

Pasalnya, ujar Joko, pelaksanaan kompetisi masih belum jelas, meski perwakilan-perwakilan di negara Asia Tenggara memang sudah mengetahui tentang Liga Super ASEAN.

"Hari Rabu saya rapat dengan Dewan AFF di Singapura, dan membicarakan salah satunya Liga Super ASEAN, terkait tahapan kickoff dan klub peserta. Sebenarnya kami belum bisa menjawab keikutsertaan Indonesia," ucap Joko.

Ide Liga Super Asean sendiri telah muncul sejak 2005 lalu. Dua tahun lalu, presiden Asosasi Sepak Bola Singapura, Zainudin Nordin, mengklaim AFF mendukung konsep tersebut dan ia percaya diri liga bisa bergulir pada 2017.

Konsep kompetisi akan sama dengan Liga Super India yaitu tim-tim waralaba dan memiliki pemain bintang (marquee). Juara pun akan ditentukan oleh laga play-off. Liga Super India yang dimulai pada 2014 lalu merekrut nama-nama kenamaan seperti Alessandro Del Piero, Robert Pires, dan Diego Forlan, dan sukses membuat sepak bola menjadi lebih populer di India.

Salah satu kendala untuk mewujudkan kompetisi ini adalah keengganan beberapa negara untuk mengirimkan tim-tim papan atas ke kompetisi ini. Mereka khawatir hal ini akan mempengaruhi kualitas kompetisi domestik. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER