Jakarta, CNN Indonesia -- Olympic Park yang menjadi kebanggaan masyarakat Brasil ketika pesta olahraga terbesar di dunia digelar pada Agustus 2016 silam, kini terbengkalai. Bangunan-bangunan di lahan seluas 118 hektar itu tak terurus, dipenuhi tumpukan sampah, menjadi sarang nyamuk, dan dengan jalan serta bangunan yang berlubang.
Hal sama juga terjadi di venue Velodrome serta kolam renang yang kini terisi air kotor bercampur tanah dan berwarna menguning.
Media Brasil
O Globo yang mendapatkan akses ke dalam Olympic Park, mengunggah temuan itu lewat video. Terlihat, eternit di atap bangunan pun menghilang karena dicuri sementara rangka-rangka yang digunakan untuk kepentingan siaran televisi juga dibiarkan rusak.
Olympic Park didirikan untuk kepentingan Olimpiade Rio De Janeiro dengan biaya mencapai US$10 miliar. Memiliki sembilan venue utama, Olympic Park di area Barra itu menjadi jantung penyelenggaraan Olimpiade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Olympic Park sempat menjadi kebanggaan masyarakat Brasil. (REUTERS/Ricardo Moraes) |
Nasib Olympic Park ini sebenarnya telah menjadi bahan perdebatan sejak Olimpiade beres digelar. Walikota Rio De Janiero, Eduardo Paes, akhirnya melelang hak penggunaan Olympic Park untuk dikomersialisasi.
Pada November lalu, atas alasan dalam situasi darurat, M. Rocha Engenharia ditunjuk langsung untuk memegang hak pengelolaan Olympic Park. Namun hingga saat ini tidak ada tanda-tanda proses pemeliharaan yang dijanjikan sedang berlangsung.
Masalah bangunan warisan pesta olahraga yang tak terurus bukan hanya terjadi di Olimpiade, tapi juga Piala Dunia.
Bahkan, Stadion Maracana yang jadi tempat penyelenggaraan final Piala Dunia 2014 pun kini gelap-gulita karena
tunggakan listrik tak terbayar. Stadion Arena da Amazônia di kota Manaus juga hingga saat ini tak pernah lagi menggelar pertandingan sepak bola, sementara Stadion Mane Garrincha di ibu kota Brasilia juga serupa, yaitu terbengkalai dan kehilangan kemegahannya.
(vws)