Jakarta, CNN Indonesia -- Harapan dua pebalap Indonesia dari tim Yamaha, Imanuel Pratna (20) dan Reynaldo Christianto Raukore (29), untuk Valentino Rossi di hari ulang tahunnya yang ke-38, Kamis (16/2), cukup sederhana. Namun tak mudah untuk diwujudkan.
Mereka ingin pebalap Movistar Yamaha itu juara dunia MotoGP untuk kali kedelapan -- doa yang juga sebenarnya dimiliki para pendukung pebalap berjulukan The Doctor tersebut.
"Pesan untuk Rossi di hari ulang tahunnya ya supaya tahun ini juara dunia lagi," kata Imanuel kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
Senada, Reynaldo pun mengungkapkan hal sama saat dihubungi secara terpisah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga Rossi jadi
champion, juara dunia lagi. Dengan melihat performa dia sekarang, sepertinya masih hebat. Karakternya dewasa, andal mengatur motor, dan lain-lain. Inginnya dia juara," katanya.
 Valentino Rossi kali terakhir menjadi juara dunia pada 2009. ( AFP PHOTO / JOSE JORDAN) |
Rossi kali pertama menyabet juara dunia di level teratas pada 2001, yang kemudian ia pertahankan berurut-turut hingga 2005.
Pada 2006, dominasinya dipatahkan pebalap Honda Nicky Hayden yang menang tipis atas Rossi di akhir musim dengan perolehan 252 poin. Rossi yang saat itu duduk di peringkat dua hanya terpaut lima poin saja.
Peringkat Rossi kembali merosot pada 2007. Pada waktu itu, gelar juara dunia di sabet pebalap Ducati, Casey Stoner, sementara peringkat kedua ditempati pebalap Honda, Dani Pedrosa.
Rossi kemudian kembali menyabet gelar juaranya dua tahun berturut-turut pada 2008 dan 2009. Sayangnya prestasi Rossi kemudian terhenti. Dia belum lagi jadi juara dunia meski selalu menempati papan atas klasemen,
Kendati begitu, Imanuel percaya tahun ini akan jadi milik Rossi. Pebalap TJM Racing Team untuk ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) tersebut berpendapat Rossi merupakan pebalap yang pandai beradaptasi dengan berbagai macam perubahan di ajang MotoGP.
"Dia pebalap konsisten, dan memiliki pengalaman dari MotoGP era lama hingga sekarang. Dia pebalap yang tidak monoton, mau mencoba hal yang baru," ucap pebalap yang mengaku mengidolakan Rossi sejak berusia tiga tahun tersebut.
Sementara itu Rey yang mengidolakan Rossi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama pada 2004, mengaku senang dengan cara balap The Doctor.
"Cara balapnya keren. Sebutannya saja Doktor (The Doctor), jadi dia pasti paling mengerti MotoGP dibandingkan pebalap lainnya jika dilihat dari pengalamannya juga," ujar Rey.
"Kalau sedang membalap, Rossi itu mematikan cara menyusul pebalap lainnya. Kalau sudah nyalip, buat nyalip balik udah berat," ujarnya menambahkan.