Bersiap Kehilangan Senyum Usain Bolt di Olimpiade 2020
CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2017 10:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pecinta olahraga mesti bersiap dari sekarang dalam menyambut Olimpiade Tokyo pada 2020. Bagi mereka yang senang dengan cabang olahraga atletik khususnya lari cepat atau sprint, siap-siap untuk tidak menyaksikan kilatan jejak pelari asal Jamaika, Usain Bolt.
Pria 30 tahun itu sejauh ini tidak menunjukkan niat untuk kembali berlari di Tokyo. Tidak berniat untuk kembali menyabet satu medali emas di nomor estafet 4x100 meter yang tempo hari terpaksa ia kembalikan karena rekan setimnya, Nesta Carter, terbukti positif doping.
Insiden tersebut membuat Bolt batal dijuluki 'triple-triple' -- merujuk pada tiga kali merebut emas dari tiga Olimpiade. Tapi tak mengapa, toh ia selama ini sudah mengumpulkan delapan medali emas Olimpiade sejak 2008.
"Banyak orang menanyakan itu (kemungkinan ikut Olimpiade 2020)," kata Bolt seperti yang dikutip dari CNN, Kamis (16/2).
"Tidak, saya pikir ajang itu masih terlalu jauh untuk dibicarakan," katanya menambahkan.
Olimpiade tanpa Bolt bagai makanan tak bergaram. Begitulah kira-kira gambarannya. Namun para pecinta cabor atletik masih dapat sedikit bernafas lega karena pernyataan Bolt menunjukkan bahwa dia tidak menutup pintu peluang untuk tampil di Olimpiade 2020.
Bolt mungkin saat ini lebih ingin fokus dengan ajang yang akan ia hadapi dalam waktu dekat, yakni Kejuaraan Dunia Atletik di London pada 4-13 Agustus 2017. Lantas yang dapat diharapkan dari Bolt di ajang tersebut? Medali emas? Atau mungkin sebuah rekor baru?
"Mari lihat yang terjadi nanti. Yang penting adalah saya tidak cedera, jadi itu baik adanya," ucap Bolt.
"Ini adalah kali pertama saya merasakan berada dalam performa yang baik dan tidak cedera, jadi itu pertanda baik. Kita akan lihat bagaimana perkembangan musim ini, mudah-mudahan dapat berjalan dalam arah yang tepat dan Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi," ucapnya melanjutkan.
Pria 30 tahun itu sejauh ini tidak menunjukkan niat untuk kembali berlari di Tokyo. Tidak berniat untuk kembali menyabet satu medali emas di nomor estafet 4x100 meter yang tempo hari terpaksa ia kembalikan karena rekan setimnya, Nesta Carter, terbukti positif doping.
Insiden tersebut membuat Bolt batal dijuluki 'triple-triple' -- merujuk pada tiga kali merebut emas dari tiga Olimpiade. Tapi tak mengapa, toh ia selama ini sudah mengumpulkan delapan medali emas Olimpiade sejak 2008.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak, saya pikir ajang itu masih terlalu jauh untuk dibicarakan," katanya menambahkan.
 Usain Bolt mendapatkan emas 100 meter di Olimpiade 2016. (REUTERS/Carlos Barria) |
Olimpiade tanpa Bolt bagai makanan tak bergaram. Begitulah kira-kira gambarannya. Namun para pecinta cabor atletik masih dapat sedikit bernafas lega karena pernyataan Bolt menunjukkan bahwa dia tidak menutup pintu peluang untuk tampil di Olimpiade 2020.
Bolt mungkin saat ini lebih ingin fokus dengan ajang yang akan ia hadapi dalam waktu dekat, yakni Kejuaraan Dunia Atletik di London pada 4-13 Agustus 2017. Lantas yang dapat diharapkan dari Bolt di ajang tersebut? Medali emas? Atau mungkin sebuah rekor baru?
"Mari lihat yang terjadi nanti. Yang penting adalah saya tidak cedera, jadi itu baik adanya," ucap Bolt.
"Ini adalah kali pertama saya merasakan berada dalam performa yang baik dan tidak cedera, jadi itu pertanda baik. Kita akan lihat bagaimana perkembangan musim ini, mudah-mudahan dapat berjalan dalam arah yang tepat dan Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi," ucapnya melanjutkan.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK