Djarum Superliga Belum Memikat Warga Surabaya di Hari Pertama

CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 17:50 WIB
Dari total kapasitas 5000 penonton di DBL Arena, baru ratusan orang yang datang untuk menyaksikan Djarum Superliga 2017 di edisi hari pertama.
Di hari pertama Djarum Superliga, Minggu (19/2), kapasitas DBL Arena belum terisi penuh. Hanya ratusan orang yang menyaksikan ajang edisi keenam tersebut. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Surabaya, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan hari pertama Djarum Superliga Badminton 2017 di DBL Arena Surabaya masih sepi penonton. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Minggu (19/2), stadion berkapasitas maksimal lima ribu penonton itu hanya dipadati kurang lebih ratusan orang saja.

Pertandingan pertama edisi keenam Superliga itu sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Semakin siang, penonton mulai berdatangan meski tidak sampai memenuhi kapasitas maksimum.

Minim pengunjung ini tak mengurangi semangat anak muda maupun orang tua untuk menyaksikan langsung para pebulutangkis idola mereka. Seperti yang dilakukan Bakti Nur Utama (20) dan Alvia Nur Chahya (20), mahasiswa semester tiga jurusan perawatan dari Politeknik Kesehatan Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru sekali ini kami menonton pertandingan bulutangkis di Surabaya, pertandingannya seru. Bagus buat menambah pengalaman saya yang hobi bermain bulutangkis," kata Bakti yang dari kecil 'ketularan' orang tuanya menyukai olahraga raket tersebut, kepada CNNIndonesia.com di DBL Arena.

Senada, Alvia yang dari bangku sekolah dasar meggemari bulutangkis juga menilai pertandingan di ajang tersebut berlangsung cukup menggigit. "Kami datang ke ajang ini dari siang hari, dan memang suka bulutangkis karena dari dulu saya berolahraga bulutangkis," katanya.

Bakti Nur Utama (kanan) dan Alvia Nur Chahya menyaksikan Djarum Superliga di DBL Arena, Minggu (19/2).Bakti Nur Utama (kanan) dan Alvia Nur Chahya menyaksikan Djarum Superliga di DBL Arena, Minggu (19/2). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)

Bakti dan Alvia rela mengeluarkan masing-masing Rp 50.000 untuk membeli tiket hari pertama. Seluruh tiket yang dijual hari ini hingga 24 Februari nanti dibanderol dengan harga sama, sementara tiket semifinal dan final belum dirilis nilainya.

"Sedikit kemahalan sih menurut saya. Karena dua tahun lalu, kata teman saya, harga tiket setengah dari ini. Tapi insyaallah kami akan menyaksikan pertandingan Superliga hingga hari terakhir," ucap Bakti.

Mereka pun berharap dapat menyaksikan langsung pebulutangkis idolanya bertanding. Bakti mengidolakan pebulutangkis Indonesia, Debby Susanto, sementara Alvia suka dengan pebulutangkis Korea Selatan, Lee Yong Dae.

Keduanya berpendapat, baik Debby maupun Lee Yong Dae memiliki penampakan fisik yang memikat .

"Saya mengidolakan Debby, sekarang permainannya sudah semakin menanjak atau lebih baik. Dan juga dia cantik," ujar Bakti.

"Lee Yong Dae ganteng, ganteng saja," ujar Alvia.
DBL Arena, Surabaya, menjadi lokasi penyelenggaraan Djarum Superliga edisi keenam.DBL Arena, Surabaya, menjadi lokasi penyelenggaraan Djarum Superliga edisi keenam. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)

Selain Bakti dan Alvia, ada juga Trilaksono (40) yang berprofesi sebagai pengelola gedung DBL. Sambil bekerja, Trilaksono pun mengajak istri dan anaknya untuk menyaksikan langsung gelaran Superliga 2017.

"Keluarga juga ingin nonton, senang ada turnamen bulutangkis di Surabaya. Mereka juga membeli tiket seharga Rp 50.000," tutur Trilaksono.

Lebih lanjut, Trilaksono berpendapat Indonesia sesungguhnya memiliki banyak bibit-bibit pemain muda berbakat.

"Kalau lihat permainannya, saya yakin Indonesia bisa kembali ke masa kejayaan seperti pada 1990-an," tuturnya melanjutkan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER