Ultras Timnas Thailand Dilarang ke Stadion

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 22:32 WIB
Kelompok penggemar fanatik Timnas Thailand yang sering dipanggil ultras dilarang datang ke Stadion Rajamangala karena dianggap berpotensi ricuh.
Suporter Thailand menyalakan suar dalam laga final Piala AFF 2016 melawan Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas sepak bola Thailand menyatakan pada Selasa (21/2) bahwa mereka akan membatalkan tiket bagi 800 suporter garis keras di tiga laga kualifikasi Piala Dunia 2018, setelah kelompok penggemar timnas Thailand menyalakan suar pada laga internasional, Desember lalu.

Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) didenda US$30 ribu karena insiden yang membuat puuhan ribu penonton di Stadion Rajamangala diselimuti asap tersebut. Kala itu tim Gajah Perang menghadapi Indonesia di final Piala AFF.

Asap suar muncul dari bagian tribun yang ditempati penggemar garis keras Timnas Thailand, atau yang akrab dipanggil ultras.

Polisi Thailand menangkap seorang pria karena menjual suar dan petinggi-petinggi federasi menyatakan bahwa hukuman akan lebih keras lagi jika sampai terjadi di kualifikasi Piala Dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan pada tiga laga kualifikasi Piala Dunia, FAT akan membatalkan 800 tiket untuk ultras.  

"Pada laga terakhir, penggemar-penggemar garis keras ini menimbulkan masalah sehingga kami ingin zona ini ditempati pelajar," kata juru bicara FAT, Patit Suphaphongs. Uang para pemegang tiket ultras akan dikembalikan.

Thailand sendiri akan menjamu Arab Saudi, Irak, dan Uni Emirat Arab di fase kualifikasi terakhir Piala Dunia 2018.

Sepak bola lokal Thailand sering kali mengalami masalah dengan kekerasan antar-suporter setelah pertandingan beres digelar.

September lalu, kepolisian Thailand terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan kericuhan antar kelompok suporter dua klub Bangkok. Di luar stadion, mereka saling melempar batu, botol, dan setidaknya satu peledak buatan.

Otoritas-otoritas sepak bola di seluruh dunia coba meredam penggunaan suar, kembang api, dan juga bom asap dengan mendenda klub, mengurangi poin, dan juga menggelar pertadingan usiran tanpa penonton.

Pada Desember 2016, pertandingan lokal di Belgia dan Perancis dibatalkan setelah penonton saling lempar suar.
(jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER