Jakarta, CNN Indonesia -- Duel panas antara Sony Dwi Kuncoro melawan Ihsan Maulana tersaji di Superliga 2017, Kamis (23/2). Pertarungan pebulutangkis senior dan junior ini paling menyita perhatian penonton di DBL Arena Surabaya.
Ihsan pun akhirnya keluar sebagai pemenang usai menaklukkan perlawanan Sony dua gim langsung, 21-12 dan 21-17. Kemenangan ini sekaligus memastikan langkah PB Djarum ke semifinal.
Duel Sony dan Ihsan paling disorot penonton. Padahal, ada tiga pertandingan lain yang serentak digelar termasuk pertemuan Jonatan Christie (Musica Champions) melawan Panji Ahmad Maulana (Mutiara Cardinal).
Malam itu, kaum hawa yang mengidolakan Jonatan Christie harus 'kalah' dulu dengan duel panas antara Sony melawan Ihsan. Jonatan yang bertanding melawan Panji di Lapangan Satu pun tidak jadi perhatian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal biasanya, Jonatan paling ditunggu-tunggu. Tak hanya karena parasnya yang rupawan, tapi juga karena permainan apik dari bintang tunggal putra masa depan Indonesia.
Akan tetapi pertarungan antara Sony dan Ihsan harus diakui lebih seru. Set pertama kedua pemain tampak saling menganalisa permainan lawan. Terlebih Ihsan, ia kelihatan sekali bermain hati-hati melawan pebulutangkis yang lebih senior darinya.
Memasuki pertengahan set pertama setelah sejenak turun minum, Ihsan tampil lebih berani. Smash kencang ia daratkan ke arah kanan Sony dan tak berbalas, membuat skor sementara 12-5.
Ihsan menggila, menghujani Sony dengan sejumlah
jump smash hingga unggul jauh 15-7 dari Sony. Set pertama pun dimenangkan Ihsan dengan skor 21-12.
Ihsan semakin 'panas' di set kedua. Ia membuka skor dengan lagi-lagi pukulan smash, dan kemudian unggul 3-0 atas Sony. Usia yang tak lagi muda menjadi salah satu sebab penampilan Sony tak secemerlang ketika tampil di Olimpiade Athena 2004.
Sony kerap kali mati langkah dengan permainan Ihsan yang sulit ditebak. Permainan Ihsan cenderung menyerang atau bermain dekat net ketimbang bola-bola melambung. Reli panjang pun jarang terjadi lantaran Sony kerap kali mati langkah karena smash kencang Ihsan.
Ihsan meninggalkan Sony semakin jauh di set kedua hingga 18-10. Sony sempat mencoba 17-20 karena kesalahan Ihsan yang beberapa kali gagal melakukan permainan dekat atau bola keluar lapangan.
Sayang, pukulan
backhand Sony kurang akurat sehingga mengenai net. Ihsan pun menang dengan skor 17-21.
"Sony sudah tua, tidak seperti dulu. Pukulannya sudah kurang mematikan," ujar salah seorang penonton yang usai menyaksikan duel panas Sony dan Ihsan.
(jun)