Surabaya, CNN Indonesia -- Pasangan ganda putri Jepang dari tim Hokuto Bank, Matsumoto Mayu/Nagahara Wakana, mengaku tak mengalami kendala cuaca di Indonesia. Bahkan ia menyenangi cuaca hangat di Surabaya.
Hal ini mereka sampaikan kepada para wartawan dalam konferensi pers usai bertanding melawan pasangan tim Berkat Abadi, Rizki Amelia Pradipta/Greysia Polii di babak semifinal Superliga 2017 di DBL Arena Surabaya, Jumat (24/2) petang.
Mayu/Wakana menang atas Rizki/Greysia dengan skor 21-13 21-8 setelah bertanding selama 33 menit.
"Di Jepang cuacanya sedang dingin. Saat tiba di Indonesia, kami agak kaget dengan cuaca Surabaya yang sangat panas. Tapi tidak apa-apa. Cuaca hangat seperti ini bagus untuk bertanding," kata Mayu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Wakana, berkomentar soal animo masyarakat Indonesia terhadap bulutangkis. Ia mengaku terpesona dengan banyaknya penonton yang hadir di kejuaraan beregu edisi keenam tersebut.
"Di Jepang saat latihan atau pertandingan berlangsung, tak boleh bersuara karena peraturannya seperti itu. Kami senang karena situasinya berbeda di sini," ucap Wakana.
Terkait kemenangannya atas Rizki/Greysia, Mayu mengaku kagum dengan kemampuan salah satu ganda putri andalan Indonesia tersebut.
"Menurut saya permainan Indonesia sangat stabil. Tak hanya smash, tapi mereka tahu kapan harus naik atau smash. Jadi kami merasa tertantang sekali, sebagian besar pemain Indonesia kuat-kuat," ujar Mayu.
Kendati begitu, tim putri Hokuto Bank gagal ke final karena kalah lewat skor total dari perolehan tim putri Berkat Abadi. Tim putri Berkat Abadi memastikan diri sebagai tim pertama yang melangkah ke final Superliga 2017.
(jun)