Superliga Badminton 2017 Habiskan Lebih dari Rp20 Miliar

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 26 Feb 2017 15:19 WIB
Superliga Badminton memang bukan turnamen 'murah'. Untuk menggelar ajang ini dan mendatangkan pemain kelas dunia, dibutuhkan dana lebih dari Rp20 Miliar.
Achmad Budiharto mengatakan bahwa Djarum Superliga menelan biaya hingga Rp20 Miliar. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Surabaya, CNN Indonesia -- Sejak pertama digelar pada 2007, ajang Superliga Badminton yang disponsori dikenal karena kemasan penyelenggaraan yang baik.

Tak heran para pecinta olahraga khususnya bulutangkis berbondong-bondong datang dan menyaksikan secara langsung pertandingan. Tak terkecuali pada Superliga edisi keenam di DBL Arena, Surabaya.

Kehadiran pemain-pemain lokal ataupun pebulutangkis asing kelas dunia semakin menambah daya tarik dan kualitas pertandingan. Namun untuk menggelar ajang yang berkualitas, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cukup besar lah, yang jelas sih lebih dari Rp20 Miliar," kata Direktur Djarum Superliga Badminton 2017, Achmad Budiharto, kepada CNNIndonesia.com di DBL Arena Surabaya.

Budi enggan mengungkapkan pos pengeluaran terbesar dari penyelenggaraan tersebut. Akan tetapi, ia mau menyatakan besaran subsidi yang diberikan kepada klub untuk mendatangkan pemain asing papan atas.

"Tahun ini (subsidi) memang kita naikkan. Klub lokal yang mendatangkan pemain asing mendapatkan subsidi US$6.000 (sekitar hampir Rp80 juta), tadinya hanya US$1.500. Sementara untuk pemain lokalnya sendiri tergantung klubnya masing-masing," ucap Budi.

"Dan memang kita memberikan fasilitas akomodasi dan transportasi di Indonesia untuk klub asing. Sementara tiket pesawat mereka bayar sendiri," ucapnya menambahkan.

Budi menceritakan alasan Djarum Foundation berani menggelontorkan nilai itu untuk menyelenggarakan Superliga.

"Sebetulnya badan liga itu didirikan beberapa klub di Indonesia yang tujuannya adalah mengadakan suatu kompetisi yang namanya liga badminton. Tujuannya untuk mengukur hasil pembinaan dari masing-masing klub-klub utama/besar di Indonesia. Kami juga ingin mendatangkan pemain-pemain kelas dunia sehingga mereka (pemain klub) juga bisa merasakan," ujar Budi.

Selain untuk mengasah kemampuan bermain bulutangkis, ajang tersebut dimaksudkan untuk bisa memberikan hiburan lantaran para penonton disuguhkan pertandingan berkualitas. Budi sadar di masing-masing klub itu tidak semua pemainnya bisa masuk kompetisi level dunia.

"Terutama pemain mudanya. Pasti tidak semua bisa tampil di GP Gold, Superseries atau Premier. Itu sebabnya, kami mendatangkan pemain-pemain top dunia supaya mereka juga bisa merasakan atmosfer kualitas seperti itu," ujarnya melanjutkan.

Djarum Superliga Badminton 2017 sendiri sudah sampai di pengujung sejak dimulai pada 19 Februari. Pertandingan final tim putra antara Musica Champions melawan PB Djarum menjadi duel terakhir dalam turnamen beregu yang berakhir pada 26 Februari.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER