Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam peta persaingan bulutangkis, sejauh ini pebulutangkis asal benua Afrika belum bisa berbicara banyak. Namun ganda putra asal Afrika Selatan, Andries Malan/Willem Viljoen, yakin bahwa suatu saat pebulutangkis asal benua Afrika bisa berbicara banyak.
Malan/Viljoen sudah harus tersingkir di babak kedua Kejuaraan Dunia 2015 setelah mereka mengakui keperkasaan unggulan pertama Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong dengan skor 14-21, 10-21.
"Bagaimanapun, mereka adalah ganda nomor satu dunia saat ini. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin terutama di game pertama," tutur Viljoen ketika ditemui seusai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, perkataan Viljoen adalah gambaran umum tentang posisi pebulutangkis Afrika di peta persaingan saat ini. Mereka masih inferior di hadapan pebulutangkis Eropa ataupun Asia.
"Memang demikian, namun saya optimistis bahwa di masa depan akan ada pebulutangkis asal Benua Afrika yang bisa masuk dalam jajaran 10 besar dunia."
"Butuh waktu lama namun saat ini proses menuju kesana sudah terbentuk," kata Viljoen menegaskan.
Viljoen menyebutkan, antusiasme para generasi muda Afrika Selatan untuk bermain bulutangkis semakin meningkat. Hal itulah yang menjadi dasar optimisme Viljoen.
"Banyak pemain-pemain muda berbakat dan yang dibutuhkan oleh mereka semua adalah jam terbang dengan banyak mengikuti kompetisi," ucap Viljoen.
Pada tahun ini, Malan/Viljoen berkiprah di sejumlah turnamen yang berlangsung di benua Afrika, seperti Uganda International, Mauritius International, dan Lagos International.
Saat ini, Malan/Viljoen sendiri duduk di peringkat 93 dunia. Mereka berhasrat untuk bisa terus melesat menembus jajaran peringkat yang lebih tinggi.
Dengan memiliki peringkat yang lebih tinggi, maka Malan/Viljoen akan memiliki kans yang lebih besar untuk ikut turnamen dengan level di atas kategori turnamen international.
"Karena itulah kami sering melakukan pemusatan latihan di Denmark. Morten Frost pernah melatih kami dan kami menggunakan hubungan kekerabatan itu untuk mendapatkan kesempatan latihan di sana," ujar Malan.
(ptr)