Jakarta, CNN Indonesia -- Klub Leicester City mengumumkan keuntungan mereka musim lalu. Klub yang baru saja mendepak manajer Claudio Ranieri itu mendapat surplus sebelum dipotong pajak £16,4 juta.
Pengumuman keuntungan itu berdasar laporan keuangan hingga 31 Mei 2016. Nilai tersebut merupakan lonjakan besar yang berhasil diraih para Pasukan Rubah.
Salah satu faktor utamanya adalah predikat juara yang sukses diraih Leicester di Liga Primer Indonesia musim lalu. Pemasukan utama berasal dari pembagian hak siar televisi dan kenaikan penjualan
merchandise klub tersebut.
Bertambahnya pemasukan juga karena adanya kenaikan rata-rata jumlah penonton pada setiap laga kandang. Pada 2015 rata-rata penonton di Stadion King Power 31.693, naik menjadi 32.021 pada 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perputaran uang di klub tersebut juga terdongkrak menjadi £24 juta musim lalu, lagi-lagi karena lonjakan peringkat dari posisi ke-13 pada musim 2015/16 menjadi juara musim lalu.
Namun, keuntungan itu belum terhitung dengan partisipasi Leicester di Liga Champions musim ini. The Foxes sendiri masih bertahan hingga babak 16 besar.
"Pada musim 2015/2016 akan diingat pada generasi selanjutnya sebagai tonggak perubahan Leicester City," terang Direktur Eksekutif Leicester Susan Whelan.
"Namun yang paling dekat dengan sukses kami, para pendukung kami, mengetahui meski tak terduga, (trofi Liga Primer) itu merupakan pencapaian atas perencanaan kami yang berkelanjutan."
Dengan keuntungan itu, Leicester juga menambah pos anggaran untuk membangun fasilitas klub. Di antaranya adalah £2 juta untuk membangun rumah sakit anak di klub itu. Termasuk pula, klub menginvestasikan £3,5 juta untuk pembangunan infrastruktur.
"Prinsip bisnis kami, infrastruktur dan fondasi merupakan rencana jangka panjang dan merupakan keyakinan mutlak dalam pendekatan kami," ungkap Whelan.
(bac)