Jakarta, CNN Indonesia -- Kepergian pelatih renang legendaris Indonesia, Radja Nasution, dirasakan nyaris seluruh pegiat cabang olahraga tersebut. Tak terkecuali Albert C. Sutanto, mantan perenang di era awal 2000-an yang kini jadi pelatih di pelatnas PRSI.
Albert menyatakan dirinya adalah salah satu atlet yang merasakan tangan dingin Radja di dunia olahraga.
"Zaman saya dulu kan Pak Radja salah satu pelatih top di Indonesia," kata Albert ketika dihubungi
CNNIndonesia.com. "Dari beliau, yang luar biasa adalah kedisiplinnya dan ketegasanan. Jiwa kepemimpinannya juga sangat tinggi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radja adalah pelatih yang mendidik perenang-perenang nomor satu di Indonesia seperti Muhammad Akbar Nasution, Kevin Rose Nasution, Desak Nyoman Rina, Sherly Yunita, dan Dwiki Anugerah.
Ia meninggal dunia pada Kamis (2/3) pagi di Jakarta.
Sejak 2008 lalu, Radja menderita diabetes, penyakit gula darah yang menyebabkan kaki kanannya diamputasi. Meski demikian, hal itu tak menghalangi Radja untuk terus hadir membina atlet-atlet di klub renang yang ia dirikan pada Agustus 1996 silam, Pari Sakti.
Albert menyatakan, saat ini pun ia belajar untuk mengikuti jejak Radja, beralih dari atlet menjadi pelatih. Albert kini melahirkan generasi baru perenang Indonesia seperti I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor Sutanto, Triady Fauzi Sidiq.
"Saya banyak belajar dari beliau dalam hal kepelatihan. Akhirnya saya juga berhasil mengikuti jejak beliau dengan membina atlet sampe meraih medali emas di SEA Games bahkan meloloskan atlet ke Olympiade," ucap Albert.
"Saya rasa semua insan akuatik pasti merasa kehilangan dengan kepergian pak Radja Nasution."
Radja yang berpulang di usia 67 tahun, memiliki empat putri dan satu orang putra yang seluruhnya adalah atlet renang nasional, yaitu Elfira Rosa, Maya Masita, Elsa Manora, Kevin Rose, dan Muhammad Akbar.
(vws)