Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim renang nasional Indonesia, Albert C Sutanto, mengakui pengurangan kuota atlet pelatnas untuk SEA Games 2017 berpengaruh pada program latihan yang diberikan. Ini juga berkaitan dengan regenerasi atlet renang yang kini tengah digenjot Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI).
Saat ini dijelaskan Albert ada 16 atlet yang masuk Surat Keputusan (SK) Pelatnas Satlak Prima mulai November-Desember. Jumlah itu terbilang lebih sedikit dari rencana target atlet PB PRSI yang mencapai 23-25 atlet mulai awal 2017 yang akan diajukan ke Satlak Prima.
"Tapi, karena ada keterbatasan dana dari Prima jadi harus ada pemangkasan (kuota atlet). Mau tidak mau kami harus ikut aturan, jadi atlet yang diambil Prima hanya 16 saja," kata Albert.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang, sebetulnya ini berpengaruh. Kami maunya pembinaan itu bentuknya berkesinambungan. Jadi sudah tidak bisa lagi kami satu-dua bulan ganti atlet, nanti masuk lagi atlet baru," sambungnya.
Meskipun disayangkan, tapi Albert memastkan kondisi ini tidak akan mengganggu program pemusatan latihan yang kini dijalani para atlet di Bali. Pasalnya, PB PRSI telah mensiasatinya dengan memberikan program latihan yang sama seperti yang dilakukan atlet pelatnas kepada klub-klub renang yang ada saat ini.
Selama beberapa waktu terakhir, Albert menyebut PB PRSI telah memberikan program pelatnas kepada klub untuk bisa diikuti. Beberapa klub di antaranya diakui Albert pun bisa menerima dan bisa mengikuti program tersebut.
Puji PB PRSISejak dua bulan diambil alih Anindya Bakrie, PB PRSI sudah mengalami perubahan. Dijelaskan Albert, dilihat secara luas, dukungan dan perhatian dari ketua umum PB PRSI sudah bisa terlihat dalam dua bulan terakhir.
Seperti saat memberangkatkan empat atlet ke Kejuaraan Renang Asia di Tokyo, Jepang, November lalu yang biayanya ditanggung PB PRSI.
"Itu agenda pertama yang jalan, kemudian ke Bangkok dalam rangka Kejuaraan Kelompok Umur se-Asia Tenggara 9-11 Desember. Dananya juga cukup banyak yang keluar dan itu jadi tanggung jawab PB PRSI. Saya lihat sejauh ini berjalan dengan baik," kata Albert.
Albert juga memuji langkah Anindya yang menengok langsung pemusatan latihan tim renang Indonesia di Bali. Maklum, di era kepengurusan sebelumnya para atlet renang mengakui ketidaknyamanan mereka karena kurangnya perhatian.
"Yang luar biasa saya melihat Pak Ketum ini datang langsung ke pelatnas di Bali sudah dua kali. Datang sendiri tanpa didampingi pengurus. Terus terang ini sesuatu yang luar biasa. Ketum sudah dua kali datang, pengurusnya belum sama sekali," ungkap Albert.
(har)