Angel Gabriela, Asa Baru Dunia Renang Indonesia

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2016 19:29 WIB
Di tengah lesunya prestasi renang putri Indonesia, Angel Gabriela Yus datang membawa harapan baru. Ia sukses meraih dua emas PON di usia 15 tahun.
Angel Gabriela Yus adalah pemenang dua emas di PON 2016. Ia merebutnya di usia 15 tahun. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bertubuh mungil, menggunakan kacamata, dan selalu tersenyum. Itu kesan yang terlihat dari sosok Angel Gabriela Yus. Di tengah lesunya prestasi renang putri Indonesia, Angel datang membawa harapan baru.

Dua emas yang diraih Angel di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 Jawa Barat membuat atlet 15 tahun ini dilirik Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) untuk masuk ke dalam pelatnas.

Turun mewakili Kalimantan Utara di nomor 50 meter gaya kupu-kupu, Angel mampu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 27,96 detik, sedangkan di nomor 100 meter gaya kupu-kupu ia juga menjadi juara lewat lesatan waktu 1 menit 01,66 detik

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua catatan itu memecahkan rekor nasional.

Kini, kemampuannya di air terus diasah. Di sela-sela aktivitasnya di bangku sekolah, ia tetap menjalani latihan dua kali sehari. Setiap jam 4-6 pagi, ia berlatih di Kolam Renang GOR Soemantri Brojonegoro dan sore hari berlatihan Kolam Renang Cilandak Town Square mulai pukul 15.00-19.00.

Angel yang kini duduk di bangku kelas 1 SMA Don Bosco Pondok Indah, Jakarta Selatan itu menjadi bagian dari kontingen Indonesia di Kejuaran Renang Kelompok Umur Asia Tenggara di Bangkok, Thailand, 9-11 Desember mendatang.

Meski ditargetkan medali emas, tapi itu ternyata bukan jadi fokus utamanya.

"Target sih emas, tapi saya bukan lihat emasnya. Namun lebih ke perbaikan waktu. Perbaikan waktu dan pencapaian waktu terbaik. Kalau misalnya lagi enggak enak berenangnya, saya lebih mengejar best time," kata Angel yang ditemui di pelepasan kontingen Indonesia di Kejuaraan Renang Kelompok Umur Asia Tenggara di Bakrie Tower, Rabu (7/12).

"Yakin sih bakal dapat (emas). Tahun lalu, saya juga dapat (emas) di nomor 100 meter gaya kupu-kupu," kata Angel yang rencananya turun di empat nomor, yakni 50 dan 100 meter gaya kupu-kupu serta 50 dan 100 meter gaya bebas.

Persaingan pun digadang bakal semakin sengit di level Asia Tenggara, terutama dari Vietnam yang secara diam-diam sudah mulai memunculkan perenang terbaiknya. Belum lagi berbicara Singapura yang sudah membuktikannya di level Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu ketika Joseph Scholing merebut emas.

Adik dari Gagarin Nathaniel Yus --peraih tiga medali emas di Asean University Games 2016-- itu juga membeberkan target pencapaian waktu. Di nomor 50 meter gaya kupu-kupu, ia berharap bisa mencatatkan waktu lebih cepat beberapa detik dari raihan terbaiknya. Maksimal ada di angka 26,60-an detik.

Di nomor 100 meter gaya kupu-kupu, Angel tengah berusaha mengejar target pribadi mencapai waktu 59 detik atau setidaknya satu menit satu detik.

Rajin latihan, utamakan pendidikan, disiplin waktu selalu jadi pesan utama yang disampaikan sang kakak, Gagarin, maupun pelatihnya, Marifa Herman Yus kepada Angel.

Motivasi Angel lainnya datang dari perenang Singapura, Schooling, yang disebutnya memberikan semangat baru. Schooling yang menjadi idola baru setelah berhasil memboyong emas Olimpiade di nomor 100 meter gaya kupu-kupu mengalahkan perenang dunia, Michael Phelps dari Amerika Serikat.

Angel berniat mengikuti jejaknya, menjadi bakat baru Asia Tenggara dari dunia renang.

Angel bukan satu-satunya perenang muda berbakat Indonesia yang namanya mulai bersinar. Sebut saja, Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja, Sofi Kemala Fatiha, Adinda Treciel Vanessae Evato, Ressa Kania Dewi sampai Azzahra Permatahani yang baru saja memecahkan rekor nasional pada Kejuaraan Asia di Tokyo, Jepang 17 November lalu.

"Sebenarnya kami sedang punya stok yang banyak untuk perenang putri. Ini sedang bagus-bagusnya, tinggal cara kami mengarahkan dan menjaga sampai mereka mendapatkan hasil yang maksimal," ucap Harlin E Raradjo, Wakil Ketua Umum PB PRSI.

"Saat ini kemampuan mereka baru sampai 75 persen. Karena mereka masih muda, jadi masih ada waktu untuk terus memacu kemampuan mereka. Bukan tidak mungkin, Indonesia bisa lolos kualifikasi A Olimpiade di Tokyo 2020 nanti." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER