Jakarta, CNN Indonesia -- Sriwijaya FC sedang mencari markas baru sebagai alternatif saat Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, direnovasi untuk Asian Games XVIII/2018.
Salah satu yang dituju manajemen Sriwijaya adalah stadion di kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin [Muba], Sumatera Selatan.
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri sekaligus Presiden Klub Dodi Reza mengatakan, persiapan pindah markas mutlak dilakukan tim sejak saat ini. Pasalnya, hampir dipastikan Stadion GSJ pada 2018 tidak dapat digunakan untuk berlatih dan bertanding karena akan direnovasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak alternatif, semisal tetap di Palembang pakai Stadion Madya Bumi Sriwijaya, tapi dirasa tidak memungkinkan juga karena pasti juga akan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Baru-baru ini memang muncul opsi ke Sekayu," kata Dodi.
Menurut Dodi, pilihan bermarkas di Sekayu jauh lebih menguntungkan dibandingkan tim memakai markas sementara di Jawa dengan menyewa stadion.
Di ibu kota Kabupaten Muba itu, tim dapat leluasa berlatih serta dipastikan mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar.
"Stadionnya cukup layak yakni Stadion Serasan Sekate Sekayu, yang sempat dipakai saat PON 2004. Tinggal perbaikan sendikit saja, nanti akan dibantu pemerintah kabupaten setempat," kata Dodi.
Terkait jarak tempuh perjalanan darat dari Palembang-Sekayu sekitar dua jam, Dodi mengatakan hal itu bukan persoalan mengingat masih dapat ditolerasi.
"Nanti jika jalan tol Palembang-Betung sudah jadi, tentunya waktu tempuh akan lebih singkat lagi," kata Dodi yang berdasarkan perhitungan cepat dinyatakan menang sebagai Bupati Muba pada Pilkada Serentak lalu.
Wacana mengenai home base ini dimunculkan karena manajemen Sriwijaya FC berkaca pada pengalaman SEA Games tahun 2011 yakni tim mengalami kesulitan mencari stadion yang representatif karena Stadion GSJ direnovasi.
(antara/kid)