Jakarta, CNN Indonesia -- Tengah pekan ini bukan hanya Paris Saint-Germain saja yang mengalami
kekalahan pahit di masa injury time. Di kompetisi domestik Italia, Serie A, AC Milan pun mengalami kekalahan pahit di masa yang sama. Dalam lanjutan laga Serie A pekan ke-28, Milan ditekuk Juventus dengan menyakitkan di masa injury time, Jumat (10/3).
Dalam laga yang berlangsung di markas Juventus tersebut tuan rumah menang dengan skor 2-1. Gol kemenangan Juventus dicetak Paulo Dybala dari titik putih pada masa injury time babak kedua, menit ke tujuh.
Penalti diberikan wasit Davide Massa setelah tangan Mattia De Sciglio dinilai menyentuh bola di kotak terlarang pada menit ke enam masa injury time babak kedua. Dybala yang menjadi eksekutor pun sukses melaksanakan tugasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga itu berlangsung panas--terutama di masa injury time. Pada masa tersebut, Massa mengusir Jose Sosa karena kartu kuning kedua usai menjatuhkan Kwadwo Asamoah di menit ketiga injury time. Sebelumnya Sosa diganjar kartu kuning karena melanggar Dybala di menit ke-89.
Kemenangan Juventus--apalagi didapatkan dari titik penalti pada masa injury time itu pun dinilai kontroversial. Sebagian suporter Milan menuding ada teori konspirasi di balik kemenangan dramatis Juventus tersebut.
Menanggapi hal tersebut, sang pencetak gol kemenangan, Dybala, menyanggahnya.
"Para penggemar Milan selalu mengeluh akan Juventus sejak enam tahun atau pun sebelumnya," kata Dybala kepada
Mediaset Premium usai laga seperti dikutip dari
Four Four Two, Sabtu (11/3).
"Kami terbiasa dengan itu. Mereka harusnya mencoba yang lain dibandingkan selalu mengeluh tentang wasit."
Dybala bahkan menyebutkan Juventus mendapatkan kerugian saat dirinya dilanggar Cristian Zapata.
"Pelanggaran Zapata kepada saya di babak pertama seharusnya adalah penalti... Anda harus mengakui itu," tukas pria asal Argentina tersebut.
Adapun pelatih Juventus, Massimiliano Allegri mengatakan keputusan ofisial pertandingan tepat. Itu, kata Allegri, bisa mereka putuskan karena berada pada posisi tepat untuk menilai hal tersebut--baik hakim garis maupun wasit.
"Posisi ofisial itu tepat," kata dia.
"Sepak bola membuat banyak insiden dan keunggulan kami 70 poin merupakan cerita tersendiri," sambung Allegri.
Allegri sendiri memuji timnya kesulitan mengalahkan Milan karena performa brilian kiper masa depan Italia, Gianluigi Donnaruma. Pemuda yang baru saja genap berusia 18 tahun itu menampilkan insting penyelamatan gawang yang hebat malam tersebut.
 Gianluigi Donnaruma (kiri) meluapkan kekecewaannya ketika tak mampu menghalau penalti Paulo Dybala (tengah) di masa injury time babak kedua. (REUTERS/Giorgio Perottino) |
Sementara itu Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, menyatakan dirinya menerima keputusan wasit atas hadiah penalti yang kemudian sukses dieksekusi Dybala.
"Mengeluh tidak berguna. Anda harus tetap tenang dan menerima keputusan tersebut," kata Montella.
"Kami harus mengirimkan pesan perdamaian untuk mereka yang melihat kami dari rumah [kota Milan]," sambung dia.
Kemenangan di kandang tersebut membuat Juventus tetap di puncak klasemen dengan poin 70 dari 20 pekan yang telah dilalui. Juventus kini memiliki selisih hingga 11 poin dari rival terdekat, AS Roma.
Sementara itu Milan berada di peringkat ketujuh di bawah Internazionale Milan dan Atlanta. Inter dan Atlanta baru akan melakoni laga pekan ke-28 pada Minggu (12/3). Kedua tim akan beradu, dan pemenang akan menjadi pemilik tempat di tiket terakhir untuk ke Eropa musim depan.
Meski berpeluang terpaut hingga tiga poin dari posisi terakhir ke Eropa, Montella tak ingin putus asa. Dia yakin timnya bisa finis di lima besar saat kompetisi musim ini berakhir.