Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap pendanaan untuk gelaran olahraga internasional Asian Games 2018 efektif. Lebih lanjut, pria yang akrab dengan sapaan JK tersebut berharap pengelolaan dana penyelenggaraan Asian Games yang bakal digelar di Jakarta dan Palembang itu tak berlebihan.
"Prinsip sekarang dari Asian Games dan Olimpiade adalah pembiayaan harus efektif, itu dunia. Tidak boleh lagi
jor-joran," kata Kalla di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/3).
Kalla mengatakan pembiayaan yang berlebih untuk menggelar Asian Games akan mempersulit bagi negara-negara seperti Indonesia. Jika itu terus diamini, hal itu akan membuat penyelenggara Asian Games hanya terpusat pada negara-negara tertentu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jor-joran, maka hanya ada tiga negara yang sanggup menyelenggarakan Asian Games, seperti Jepang, Tiongkok, dan Korea. Berputar-putar di sana terus," ujar JK yang kini mendapat delegasi menjadi Ketua Pengarah Asian Games dari Presiden RI Joko Widodo.
Tercatat, untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang tersebut memerlukan pendanaan kurang lebih Rp8,7 triliun.
Namun, hingga 2017 ini, baru sebanyak Rp500 miliar yang sudah dicairkan pemerintah. Padahal seharusnya dana yang sudah digulirkan mencapai Rp2,3 triliun.
Pencairan dana Rp2,3 triliun tersebut seharusnya akan dipergunakan untuk membayar para pemasok, vendor dan juga penyedia jasa.
Dalam upaya untuk mendanai Asian Games 2018 tersebut, pemerintah mendorong Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) atau Panitia Penyelenggara Indonesia untuk menggandeng perusahaan multinasional guna mendapatkan pendanaan.