Jakarta, CNN Indonesia -- Pertandingan perempat final Piala FA melawan Chelsea, Senin (13/3) malam, akan jadi tantangan tersendiri bagi pelatih Manchester United Jose Mourinho. Ia harus menyiapkan tim tanpa kehadiran tiga penyerangnya yaitu Zlatan Ibrahimovic, Wayne Rooney, dan Anthony Martial.
Ibrahimovic akan absen karena sedang menjalani sanksi tiga pertandingan karena dinyatakan bersalah menyikut Tyrone Mings. Sementara itu, Rooney mengalami cedera di sesi latihan karena berbenturan dengan Phil Jones, sementara Martial juga belum bugar sepenuhnya.
Hal ini diperparah dengan Marcus Rashford yang juga sakit. Harian
Daily Mirror mengabarkan bahwa Rashford tidak ada dalam skuat yang dibawa Mourinho ke London.
Absennya empat pemain itu bisa membuat Mourinho terpaksa memainkan Henrikh Mkhirtaryan atau Marouane Fellaini sebagai ujung tombak yang notabene bukan posisi alamiah mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketergantungan Tingkat Tinggi pada ZlatanPertandingan melawan Chelsea sendiri menjadi peluang baru Mourinho untuk memutus ketergantungan mereka pada Ibrahimovic -- penyerang 35 tahun yang hingga saat ini belum memutuskan akan memperpanjang kontraknya di Stadion Old Trafford atau tidak.
Ibrahimovic adalah pemain kedua yang paling sering dimainkan di Liga Primer Inggris oleh Mourinho, yaitu 25 kali diturunkan dari 26 laga EPL. Ia juga penyerang tersubur mereka yang sudah mengoleksi 26 gol dari 36 pertandingan.
Saking tergantungnya MU pada Ibrahimovic, penyerang tersubur The Red Devils di EPL adalah Juan Mata yang baru mencetak enam gol (Ibra punya total 15 gol di EPL).
 Zlatan Ibrahimovic mencetak dua gol ke gawang Southampton di final Piala Liga. (Reuters / Darren Staples) |
Ibrahimovic adalah pencetak assist terbanyak kedua bagi MU di kompetisi EPL dengan total empat assist -- hanya berselisih satu assist dari Wayne Rooney. Ia juga merupakan salah satu penyumbang terbanyak
key passes (umpan berbuah peluang) dan umpan terobosan di skuat Setan Merah.
Satu hal yang bisa membesarkan hati Mourinho ketika menghadapi mantan klubnya di Stadion Stamford Bridge malam nanti adalah, MU sebenarnya punya persentase kemenangan yang baik ketika tak diperkuat Zlatan.
Ibrahimovic bermain sebagai pemain inti di 36 laga dengan rataan kemenangan 61 persen, yaitu 22 kali menang, empat kalah, dan 10 kali imbang. Sementara itu, MU melakoni sembilan laga tanpa penyerang Swedia itu dengan hasil enam kali menang, satu imbang, dua kali kalah, atau persentase kemenangan 67 persen.
Hanya saja, empat dari enam kemenangan itu dicatatkan melawan musuh yang tak seimbang, yaitu melawan Wigan, Reading, Blackburn, dan Northampton. Bahkan, Ibrahimovic punya peran dengan mencetak gol sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Blackburn.
Kehilangan Ibrahimovic sendiri akan terasa di laga ini karena ia adalah pemain yang sangat berpengaruh dalam momen krusial di laga-laga besar.
Ia mencetak dua gol ketika MU mengalahkan Southampton 3-2 di laga final Piala Liga, mencetak hattrick di leg pertama 32 Besar Liga Europa, serta membuat MU menahan imbang Liverpool 1-1 di Stadion Anfield.
Ya, jika ada satu kritik yang bisa dialamatkan pada Ibrahimovic justru adalah ia kurang konsisten mencetak gol ketika melawan tim-tim semenjana.
 Hingga saat ini Zlatan Ibrahimovic belum memutuskan perpanjangan kontrak dengan MU untuk musim depan. (Reuters / Phil Noble) |
Satu hal yang membuat MU sangat tergantung pada Ibrahimovic sendiri adalah fisiknya yang menjulang tinggi. Dengan rataan 3,1 duel udara yang dimenangkan di setiap pertandingan, atau jadi pemain dengan rataan tertinggi kedua, Ibrahimovic adalah monster udara yang membuat repot barisan pertahanan lawan.
Dengan menusuk kotak penalti, Ibrahimovic mampu menarik barisan pertahanan lawan ke arahnya sehingga membuka ruang bagi pemain MU lain yang akan memanfaatkan bola-bola kedua.
Kini Mourinho harus mencari alternatif lain untuk menutup ketidakhadiran Ibrahimovic di ujung tombak. Seandainya Rashford atau Martial bisa diturunkan, keduanya bisa menjadi alternatif di sektor sayap sehingga MU harus sedikit mengubah gaya permainannya -- tidak lagi menggunakan umpan-umpan silang langsung, tapi justru memaksa kedua pemain sayapnya itu langsung memotong ke kotak penalti.
Satu hal yang pasti, sejak laga melawan Chelsea, Mourinho harus segera mendapatkan resep untuk bermain tanpa Zlatan. Bukan hanya untuk tiga pertandingan ke depan, tapi juga menyiapkan jalan seandainya sang bomber benar-benar tak mau menandatangani kontrak untuk satu tahun selanjutnya.