Pernikahan Abadi Allegri dan Sepak Bola

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2017 20:16 WIB
Pada 1992 silam, Massimilliano Allegri pernah membatalkan pernikahannya hanya dua hari sebelum hari-H. Keputusan itu mendorongnya fokus pada sepak bola.
Massimilliano Allegri berpeluang besar melaju ke perempat final Liga Champions setelah mendapat kemenangan 2-0 di leg pertama. (AFP PHOTO / FRANCISCO LEONG)
Jakarta, CNN Indonesia -- Massimilliano Allegri mungkin masih dibayang-bayangi isu soal kegagalannya menikah pada awal 1990-an silam, tapi partai perempat final Liga Champions sudah menantinya di depan mata.

Mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang itu punya peluang besar untuk melaju ke perempat final Liga Champions untuk kali ketiga dalam kariernya. Di leg pertama, ia sukes membawa Juventus menang 2-0 di markas Porto.

Allegri sebelumnya pernah membawa Juventus ke partai final Liga Champions 2015 tapi pada akhirnya menelan kekalahan pahit 1-3 dari Barcelona. Ia juga pernah membawa AC Milan ke babak perempat final pada 2012 silam dan kemudian disingkirkan Barcelona.

Setelah melihat Barcelona sukses melaju ke perempat final meski sebelumnya kalah 0-4 di leg pertama, Allegri tak mau timnya berleha-leha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barcelona sekarang adalah kesebelasan yang paling difavoritkan untuk juara Liga Champions, bersama dengan Bayern Munich dan juga Real Madrid," katanya.

"Yang paling penting, laga itu juga menunjukkan bahwa pertandingan belum berakhir meski kami sudah mengantongi keunggulan 2-0."

Allegri saat ini mengantongi tiga gelar Serie-A dari masanya melatih di AC Milan (2011) dan juga Juventus (2015, 2016). Musim ini ia masih berpeluang menggondol gelar dari kompetisi Liga Italia dan Piala Italia.

Allegri nyaris tak butuh membuktikan diri lagi di kompetisi domestik.

Pelatih kelahiran Livorno itu punya gairah pada laut, balapan kuda, dan sepak bola. Dan ia kini tampaknya semakin dekat dengan Inggris, negara yang memang bisa menawarkan ketiga hal itu.

Allegri disebut-sebut akan segera menggantikan Arsene Wenger di Arsenal.

Seandainya ia mengambil keputusan berbeda hanya 48 jam sebelum hari pernikahannya dengan sang tunangan, Erika, pada Juni 1992, hidupnya mungkin mengarah pada jalur lain.  

Rangkaian bunga sudah diantarkan ke gereja ketika Allegri mengejutkan keluarganya dengan keputusan untuk membatalkan pernikahan.

Bertahun-tahun kemudian, ia menjelaskan: "Saya lah yang mengambil keputusan itu setelah berbulan-bulan menyiksa diri sendiri."

"Di depan saya ada tembok setinggi tiga meter yang harus saya panjat. Dalam situasi seperti itu, Anda hanya punya dua pilihan: coba untuk memanjatnya, atau kembali ke arah Anda datang. Saya lalu berbalik dan menghilang untuk sementara."

Allegri membatalkan pernikahannya demi karier di dunia sepak bola.

Disaksikan Arsenal

Ketika ia baru muncul ke kancah persepakbolaan sebagai pemain Pescara, media Italia menyebutnya sebagai gelandang berbakat yang bisa menggiring bola melewati siapapun.

Namun pendeta yang menerima telepon dari ayah Allegri soal pembatalan pernikahan itu, punya pendapat tersendiri soal kebiasaan Allegri. Dia menyebut Allegri percaya pada instingnya sendiri.

"Tak semua badai berakhir dengan pelangi," kata Ermenegildo dalam wawancaranya dengan Corriere della Sera, pada 30 Juni 1992. "Lebih baik sekarang ketimbang nanti."
Massimiliano Allegri pernah membatalkan pernikahanya hanya dua hari sebelum pertandingan timnya pada 1992. Massimiliano Allegri pernah membatalkan pernikahanya hanya dua hari sebelum pertandingan timnya pada 1992. (Reuters / Miguel Vidal)

Keluarga mantan tunangannya kemungkinan tak sepakat dengan sang pendeta, tapi menukar pernikahan dengan komitmen pada sepak bola berbuah baik bagi Allegri.

Meski menghabiskan kariernya bersama klub-klub kecil Italia seperti Pescara atau Perugia, Allegri tak pernah kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri.

Diberi nama Anchovy atau ikan teri mengingat latar belakangnya yang tumbuh besar di daerah pantai, Allegri mendapatkan pujian khusus dari mantan pelatih dan mentornya saat ini, Giovanni Galeone.

"Ia berjalan dengan ujung jarinya, tapi dengan cepat bisa memimpin ruang ganti," kata Galeone dalam wawancaranya dengan Goal.com pada 2015 silam.

"Kami mendapatkan pemain hebat yang sangat fokus dan juga punya rasa hormat tinggi."

Allegri mencetak 12 gol dalam 32 penampilannya untuk Pescara hanya satu musim setelah memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Musim itu adalah musim terbaik Allegri di Liga Italia.

Ketika karier bermainnya berakhir pada 2003, ia sempat menjajal berbagai posisi sebagai asisten pelatih sebelum akhirnya membawa Sassuolo ke Serie-B pada 2008.

Setelah dua musim bermain di Cagliari, Allegri kemudian mengarsiteki AC Milan dan membawa membawa Rossoneri menuntaskan penantian tujuh tahun untuk kembali menjuarai Liga Italia.

Ketika AC Milan menjual sebagian besar bintang mereka pada 2013 lalu, termasuk di antaranya Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva, Allegri kehilangan tulang punggung tim yang ia bawa ke perempat final Liga Champions 2012. Allegri pun dipecat pada Januari 2014 setelah kalah 3-4 dari Sassuolo.

Milan kini mungkin menyesali keputusan itu.

Mereka kini sangat kesulitan untuk menembus kompetisi Eropa, sementara Allegri menatap perempat final Liga Champions dengan percaya diri.

Jika berbagai laporan bisa dipercaya, Arsenal pun malam nanti akan menyaksikan Allegri juga.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER