Alasan Gede Widiade Gabung Manajemen Persija Jakarta
CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2017 22:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Gede Widiade memutuskan untuk menjadi bagian dari struktur organisasi dan kepemilikan di Persija Jakarta. Salah satu alasannya adalah karena lama menjadi warga Jakarta.
Gede hidup di keluarga pencinta sepak bola. Sejak kecil, ia sudah diajarkan untuk dekat dengan sepak bola, termasuk memainkan si kulit bundar.
Darah bola mengalir deras dalam diri Gede. Itu lantaran sang ayah pernah menjabat manajer Persema Gajayana Malang.
"Keluarga saya pencinta sepak bola dan saya juga sangat mencintai sepak bola. Saya sudah menetap di Jakarta sejak tahun 2000, mulai tinggal di Tebet dan sekarang di Duren Tiga (Jakarta Selatan)," kata Gede.
Pengusaha asal Bali itu mengaku masih memegang saham di Bhayangkara FC. Tapi SK (Surat Keputusan) Kapolri atas tugasnya sebagai CEO Bhayangkara FC sudah berakhir sejak 31 Desember 2016.
Dalam waktu dekat, Gede mengatakan akan segera melepaskan sahamnya di Bhayangkara. "Saya akan berbuat yang terbaik untuk Persija. Soal investasinya berapa, itu rahasia. Nanti tetangga tahu," ucapnya sambil guyon.
Sementara itu, Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus menambahkan, wacana untuk membagi saham Persija dengan pihak lain sudah dimulai sejak 2012. Namun, tak mudah baginya untuk mencari investor yang mau menangani klub dengan catatan utang yang disebut mencapai Rp90 miliar itu.
Saat ini, Ferry tanpa menyebut kepemilikan saham terbesar Persija masih dikuasainya. Sementara lima persen lainnya dikuasai klub internal dan sisanya milik Gede, yang kini didapuk sebagai direktur utama.
"Mungkin saat ini saya masih jadi pemegang saham terbesar, tapi 3-4 bulan ke depan belum tentu seperti itu. Proses ini cukup lama, bisa memakan waktu 1-2 tahun," jelas Ferry.
Persija dipastikan bakal memulai lembaran baru di pentas sepak bola nasional. Ferry berharap kerja sama dengan Gede bisa mengantar Persija bisa kembali "bertaring" dalam perburuan gelar bergengsi.
Gede hidup di keluarga pencinta sepak bola. Sejak kecil, ia sudah diajarkan untuk dekat dengan sepak bola, termasuk memainkan si kulit bundar.
Darah bola mengalir deras dalam diri Gede. Itu lantaran sang ayah pernah menjabat manajer Persema Gajayana Malang.
"Keluarga saya pencinta sepak bola dan saya juga sangat mencintai sepak bola. Saya sudah menetap di Jakarta sejak tahun 2000, mulai tinggal di Tebet dan sekarang di Duren Tiga (Jakarta Selatan)," kata Gede.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam waktu dekat, Gede mengatakan akan segera melepaskan sahamnya di Bhayangkara. "Saya akan berbuat yang terbaik untuk Persija. Soal investasinya berapa, itu rahasia. Nanti tetangga tahu," ucapnya sambil guyon.
Sementara itu, Presiden Klub Persija Jakarta Ferry Paulus menambahkan, wacana untuk membagi saham Persija dengan pihak lain sudah dimulai sejak 2012. Namun, tak mudah baginya untuk mencari investor yang mau menangani klub dengan catatan utang yang disebut mencapai Rp90 miliar itu.
Saat ini, Ferry tanpa menyebut kepemilikan saham terbesar Persija masih dikuasainya. Sementara lima persen lainnya dikuasai klub internal dan sisanya milik Gede, yang kini didapuk sebagai direktur utama.
Persija dipastikan bakal memulai lembaran baru di pentas sepak bola nasional. Ferry berharap kerja sama dengan Gede bisa mengantar Persija bisa kembali "bertaring" dalam perburuan gelar bergengsi.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK