Jakarta, CNN Indonesia -- Juventus akhirnya menembus perempat final Liga Champions usai menyingkirkan FC Porto di babak 16 besar. Pengundian tim-tim yang bakal bertemu di babak perempat final bakal digelar akhir pekan ini, Jumat (17/3).
Di antara tim-tim yang sudah lolos ke perempat final juga terdapat Barcelona--yang mengalahkan Juventus di final 2015. Barcelona lolos dengan dramatis karena mampu membalikkan ketinggalan agregat 0-4 jadi lolos dengan agregat 6-5 atas Paris Saint Germain.
Bukan tidak mungkin Juventus bakal bertemu Barcelona dalam pengundian perempat final. Namun, hal itu tak diinginkan penggawa Bianconeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bek sayap Juventus, Dani Alves, mengaku akan konyol saat timnya bertemu Barcelona di perempat final.
"Saya tak mau bertemu Barcelona. Itu terlalu konyol bagi saya," kata Dani Alves usai laga kepada
BeInSports sepeti dikutip dari
Football-Italia.
"Jika memang harus bertemu mereka, saya lebih berharap itu terjadi di babak final."
 Dani Alves merayakan keberhasilan meraih trofi Liga Champions bersama Barcelona usai menekuk Juventus pada 6 Juni 2015 di Berlin, Jerman. (Reuters / Michael Dalder) |
Juventus dan Barcelona bertemu di final Liga Champions dua tahun lalu. Kala itu, Juventus ditekuk Barcelona dengan skor 1-3 di babak final yang berlangsung di Berlin, Jerman. Dan. Alves adalah pemain inti Barcelona saat itu.
Senada Alves, Paulo Dybala pun menginginkan hal yang sama apabila timnya bertemu Barcelona.
"Berkaca pada apa yang terjadi dua tahun lalu [final Liga Champions 2015], meski saya tak berada di sana, saya akan suka jika bertemu Barcelona lagi di final," ungkap pencetak gol kemenangan Juventus atas Porto pada laga leg dua babak 16 besar Liga Champions, Selasa (14/3).
Dybala mengatakan dirinya bahagia bisa membawa Juventus menang dan melangkah ke babak selanjutnya. Meskipun tahu lawan-lawan yang bakal dihadapi di babak selanjutnya semakin berat, Dybala yakin timnya bisa menjuarai Liga Champions tahun ini.
"Kita akan lihat siapa yang bakal dihadapi usai pengundian nanti, namun tim ini bermain dengan baik," kata penyerang yang memiliki gaya selebrasi gol khas 'Dybala Mask' tersebut.
Berbeda dengan dua rekannya, kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon malah memilih agar timnya tak bertemu kuda hitam dari Inggris, Leicester City.
Kiper 39 tahun itu mengatakan Leicester memiliki semangat yang luar biasa setelah menyingkirkan Sevilla di babak 16 besar.
“Saya ingin menghindari Leicester. Mereka punya semangat dan antusiasme, tapi juga senjata untuk melukai lawan yang gemar melakukan inisiatif,” ucap Buffon.
Sementara itu menanggapi lolosnya Juventus ke perempat final, sang pelatih justru melihat timnya masih kurang berkembang.
"Kami perlu mengembangkan lagi kualitas sepak bola kami, yang mana pada babak kedua hari ini [melawan Porto] kami seperti kehilangan banyak hasrat, apapun itu hasilnya," kata Allegri.
Menurut Allegri yang telah membawa Juventus meraih dua kali beruntun trofi Serie A tersebut timnya bermain baik di babak pertama. Namun, lanjut dia, pada babak kedua Juventus justru terasa stagnan. Padahal kala itu Porto telah bermain dengan 10 pemain karena Maxi Pereira diusir pada menit ke-40.
"Kami juga bertahan dengan buruk, kami berisiko kebobolan beberapa kali [di babak kedua]," kata Allegri.
Berkaca pada hal tersebut, jelang perempat final Allegri menegaskan kepada skuatnya untuk mencetak lebih banyak gol atau memutuskan melakukan penguasaan bola dan menjaga lawan agar tak membahayakan gawang.
"Sekarang kami akan bekerja dalam latihan dan memperbaiki masalah ini," tukas dia.